PantunPendidikan Jangan Sombong Nenek menggendong sebakul jamu Jamu madu dipesan satu Janganlah sombong jika berilmu Karena itu insan tak bermutu. Pantun Pendidikan Otak Cerdas Pohon kurma di bukit cadas Rasanya enak, tidur pun pulas Rasa percuma berotak cerdas Jika dipakai berbuat culas. Pantun Pendidikan Jadi Dokter Pulsa listrik beli di konter
Octo. pantun bahasa sunda- Pantun merupakan jenis puisa lama yang populer hingga saat ini. Kalian juga pasti pernah mendengar pantun di pelajaran bahasa indonesia dan juga di acara acara hiburan adat sampai program komedi di televisi. Selain bisa sebagai ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan pelajaran, ternyata memmahami pantun
BacaJuga: Biantara Bahasa Sunda tentang HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus Singkat, Padat dan Mudah Dihafal. Judul mengenai pendidikan juga cocok untuk dibahas dalam biantara. Oleh karena itu, inilah teks biantara bahasa Sunda tentang pendidikan yang dapat kamu jadikan referensi dan dapat kamu sampaikan:
BahasaIndonesia bahasa utama Menjadi warisan kita semuanya. 9. Ayah sedang memasang lampu Tak lupa ditutup papan Budi pekerti masa lampau Tapi mutu masa depan. 10. Pergi ke kosan indah permai Di jalan melihat kecelakaan Hidup tentram aman damai Jalani hidup dengan kebaikan. 11. Pergi jalan sore sendiri Di jalan ketemu wanita cantik Perilaku terpuji membangun diri
Ranggasakti berupa gantang pakuan meminta jayanagara yang menyanyikan kan gantangan wangi kembali dulu ke pajajaran, karena ibunya hayan geun panggih. Pantun adalah cerita tutur dalam bentuk sastra sunda lama yang disajikan. Pantun Jorok Lucu Bahasa Sunda Apa Bagaimana from pantun sunda adalah seni pertunjukan.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Baca Juga Puisi Bahasa Sunda tentang Guru dan Artinya, Singkat dan Menyentuh Hati Pantun pendidikan bahasa Sunda ke-4 Aya listrik di masigitCaangna kamana-manaLamun hayang hirup teu sulitKudu boga elmu nu loba Pantun pendidikan bahasa Sunda ke-5 Sangu basi dina bobokoDipiceun ka deukeut CimunturUlah daek jadi jalma bodoBisi gampang ditipu batur Baca Juga 10 Contoh Pantun Pendidikan 4 Bait tentang Belajar, tentang Sekolah hingga tentang Guru Pantun pendidikan bahasa Sunda ke-6 Ucing hideung cicing di juruMatana koneng meni molototJadi murid taat ka guruSarta hormat kanu jadi kolot Pantun pendidikan bahasa Sunda ke-7 Jalan-jalan ka JakartaMulangna dahar di PurwakartaIsuk-isuk angkat sakolaAri sore ka sakola agama Baca Juga Contoh Pertanyaan 5W 1H Bahasa Sunda untuk Referensi Tugas Wawancara di Sekolah Itulah contoh pantun bahasa Sunda tentang pendidikan lucu dan penuh nasihat.*** Terkini
Pantun Sunda – Pantun yang merupakan bentuk puisi lama memang bukan lagi hal asing bagi masyarakat Indonesia. Puisi lama yang terikat bait, sajak serta rima ini memiliki ciri khas dengan irama akhir pada kata yang senada. Namun, ternyata dalam bentuk penyebutannya pantun memiliki perbedaan yang signifikan. Salah satunya adalah penyebutan pada pantun Sunda yang lebih dikenal dengan Sisindiran. Pantun Sisindiran ini juga memiliki perbedaan dengan pantun Indonesia yang dapat didengar dalam pengucapannya atau bahkan dibaca dalam kalimatnya. Nah, lalu apa sebenarnya perbedaan pantun ini dengan pantun bahasa Indonesia yang biasa didengar? Berikut ulasannya Sekilas Tentang Sisindiran Bukan rahasia umum bahwa pantun menjadi puisi lama yang bahkan hingga kini masih sering digunakan sebagai alat komunikasi. Tentu saja pantun juga menjadi bagian penting yang seringkali digunakan dalam pertunjukkan. Bukan hanya pantun bahasa Indonesia saja yang masih mewangi namun, pantun Sunda juga menjadi bagian pantun tradisional yang masih asri. Pantun bahasa Sunda atau yang biasa disebut dengan Sisindiran sendiri sebenarnya merupakan pantun yang seringkali digunakan untuk menggambarkan suatu situasi. Penggambaran ini bisa berupa perasaan, keadaan desa atau bahkan lingkungan sekitar. Penggunaan pantun ini sendiri menjadi favorit bukan hanya orang dewasa namun juga anak-anak. Apalagi bagi masyarakat Sunda yang tentu sudah sangat familiar dengan bahasanya Penggunaan pantun ini sendiri seringkali diucapkan dalam konteks formal maupun informal. Pantun ini tidak jarang digunakan dalam acara lamaran, pernikahan atau bahkan pada saat-saat bersantai bersama masyarakat luas. Melalui namanya yang menggunakan bahasa Sunda Sisindiran maka, dapat diartikan juga bahwa pantun ini cenderung menjadi pantun yang ditujukan pada seseorang atau kelompok. Penggunaannya pada dasarnya bersifat menasehati atau dalam tanda kutip menyindir dengan tujuan nasihat. Biasanya tema yang digunakan dalam pantun ini pun beragam mulai dari religius, lingkungan, pendidikan atau bahkan jenaka. Inilah juga yang pada akhirnya membuat pantun ini menjadi cukup favorit di berbagai kalangan masyarakat untuk mengungkapkan perasaan. Khususnya tentu masyarakat Sunda. Baca Juga Pantun Tentang Sekolah Menilik Perbedaan Pantun Indonesia dan Sunda Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa pantun Sunda memiliki perbedaan yang cukup mendasar dengan pantun bahasa Indonesia yang biasa digunakan. Bila dilihat atau didengar secara langsung tentu perbedaan mendasar dari kedua pantun ini terletak dari bahasa yang digunakan. Apabila pada pantun Indonesia cenderung menggunakan bahasa baku Indonesia atau bahkan Melayu maka, pada pantun Sisindiran tentu bahasa yang digunakan adalah bahasa Sunda. Perbedaan ini tentu menjadi perbedaan mendasar yang diketahui oleh semua orang. Namun, ternyata ada perbedaan lain yang cukup signifikan dari kedua pantun ini pada beberapa aspek. Nah, untuk mengetahuinya mari simak ulasan berikut 1. Perbedaan pada Suku Kata Perbedaan pertama yang harus diperhatikan adalah pada penggunaan suku kata dalam setiap baris pantun. Pada pantun bahasa Indonesia umumnya penggunaan suku kata dapat menggunakan 8 bahkan hingga 12 suku per katanya. Hal ini ternyata berbeda dengan pantun Sisindiran atau Sunda. Pada Pantun Sisindiran penggunaan suku kata hanya diperbolehkan pada batas angka 8 suku kata saja. Hal ini tentu menjadi perbedaan yang harus diperhatikan dalam pembuatan pantun Sisindiran supaya tidak melebihi suku kata yang diperbolehkan. 2. Perbedaan pada Larik Umumnya pada pantun bahasa Indonesia akan terdiri dari 4 larik. Ini tentu telah menjadi ketentuan yang sudah diajarkan pada anak-anak di Indonesia sejak SD. Namun, hal inilah yang kemudian harus menjadi fokus dalam pembuatan pantun Sisindiran atau Sunda. Pada pantun Sunda ini, jumlah larik yang digunakan dalam satu pantun bisa lebih dari 4 larik. Namun, tentu saja penggunaan 4 larik juga tetap diperbolehkan. Inilah kemudian perbedaan berikutnya yang dapat terlihat jelas pada aturan pembuatan larik. 3. Perbedaan Penyusunan Pantun Apabila dalam penyusunan lariknya saja sudah memiliki perbedaan pada jumlah, tentu hal ini juga akan memiliki perbedaan pada penyusunan dalam satu pantun. Seperti yang diketahui bahwa pada pantun bahasa Indonesia, penggunaan pantun hanya ada satu kali. Hal inilah kemudian membedakan dengan pantun Sunda. Pada pantun Sisindiran bahkan terdiri dari 3 jenis yaitu paparikan yang dapat dikatakan sebagai pembuka yang tidak memiliki arti. Bagian keduanya adalah cangkang yang memiliki fungsi sama seperti sampiran dan ketiga adalah rarakitan. Pada bagian rarakitan inilah nantinya isi atau petuah akan dituliskan atau diucapkan. Mengenal Fungsi Pantun Sisindiran Tentunya mengenal fungsi pantun Sunda atau biasa disebut Sisindiran juga menjadi bagian penting yang patut dipahami. Sama halnya dengan pantun bahasa Indonesia yang memiliki fungsi untuk memberikan petuah atau sebagai ungkapan rasa. Pada pantun Sisindiran hal ini juga menjadi bagian utama dari penggunaan pantun. Namun, apa sebenarnya fungsi utama dari adanya pembuatan atau penggunaan Sisindiran ini? Berikut adalah ulasannya 1. Sebagai Pengendalian Tingkah Laku Fungsi pertama dari penggunaan pantun ini bisa dibilang merupakan bentuk bahasa untuk pengendalian tingkah laku masyarakat. Tentu bukan rahasia umum bahwa penggunaan bahasa yang baik dan tepat pada seseorang bisa menjadi nasihat tepat bagi orang tersebut. Hal inilah yang kemudian diterapkan orang zaman dulu untuk memberikan nasihat kepada orang lain. Pantun Sisindiran ini digunakan orang zaman dulu untuk memberikan nasihat supaya bisa menjaga tingkah laku serta taat pada norma yang ada. Melalui pantun inilah setiap kata atau kalimat yang diucapkan bisa dengan lebih mudah didengar dan dilaksanakan karena tidak ada sifat menggurui. 2. Mempertahankan Adat Istiadat Pantun Sisindiran ini juga bentuk dari usaha masyarakat Sunda untuk mempertahankan adat istiadat. Bukan rahasia umum bahwa pantun menjadi bagian budaya Indonesia yang patut untuk dipertahankan dan terus dilestarikan. Hal inilah yang kemudian juga dilakukan masyarakat Sunda pada pantun Sisindiran atau pantun Sunda. Apalagi dengan penggunaan bahasanya yang memiliki ciri khas tentu membuat pantun ini memiliki keunikan sendiri. 3. Sebagai Alat untuk Mengungkapkan Pendapat Sama seperti fungsi pantun atau puisi pada umumnya, pantun Sunda juga memiliki fungsi sebagai ungkapan perasaan terhadap suatu situasi. Melalui penggunaan pantun ini seseorang bisa mengungkapkan pendapat atau pun rasa dengan lebih lepas. Penggunaan larik dan sajak yang unik dan indah akan membuat pantun lebih mudah ditangkap oleh orang lain. Tidak heran bila pada akhirnya pantun seringkali digunakan untuk menyindir dalam konteks lingkungan, pendidikan atau bahkan keadaan masyarakat. 4. Sebagai Pengawasan pada Masyarakat Fungsi lain yang ada pada pantun Sunda ini adalah sebagai pengawasan terhadap perilaku dalam masyarakat. Hampir sama dengan fungsinya sebagai pengendalian, pengawasan ini dilakukan dalam bait rarakitan yang disusun dari paparikan dan cangkang. Melalui pantun ini nantinya bait pantun ini akan menjadi jembatan nasihat kepada masyarakat supaya menjaga sikap dan menjauhi larangan. Baik larangan dalam agama maupun dalam adat istiadat. Menilik Contoh Pantun Sunda Sisindiran Nah, setelah sebelumnya mengenal secara singkat tentang pantun Sisindiran maka, mengetahui berbagai contoh dari pantun ini adalah hal yang tentu perlu untuk diketahui. Lalu, bagaimana contoh dari pantun Sisindiran ini? Simak contohnya berikut ini 1. Contoh Pantun Sunda Sisindiran 4 Baris Contoh pantun pertama yang bisa dijadikan contoh adalah pantun dengan baris yang berjumlah 4 bait. Pada pantun ini setiap bait akan terdiri dari 2 baris sampiran dan 2 baris isi. Tentunya sama dengan penyusun pantun dalam bahasa Indonesia. Lalu, bagaimana contohnya? Berikut 3 diantaranya Memeh ngagelarkeun kasur samak heula ambeh rineh memeh nyaritakeun batur tilik heula awak maneh Samping kageutahan dukuh di kelab di kaca ikeun nu matak maneh sing kukuh papatah geura imankeum Pulas batis encit muntah meulina ti anu kumed reungeukeun kami papatah ulah resep ceceremed 2. Contoh Pantun Sunda Sisindiran 6 Baris Seperti yang sempat dibahas sebelumnya tentang pantun Sisindiran yang bisa memiliki 3 jenis penyusun. Tentunya dalam penggunaannya pun akan terdiri dari 6 baris yang terdiri dari paparikan, cangkang dan rarakitan. Nah, lalu bagaimana contohnya? Berikut 3 diantaranya Hook teuing kebon kangkung, Bareto ngalembok hejo, Kiwari ngaleang bae, Hook teuing ku nu jangkung, Bereto harempoy emok, Kiwari ngolembar bae. Tikukur turun ku ribut, Pegat talina ti leumpang, Catang ceuri nutug leuwi, Sapupur satiyung simbut, Megat-megat kami leumpang, Ceurik nurutkeun pandeuri. Panjang parakan Cimuncang, Ditua teu dipulangan, Laukna bogo harideung, Palangsiang keuna runcang, Ku kami mo ditulungan, sia mangsuakeu tineung. Baca Juga Pantun Terima Kasih 3. Contoh Pantun Sunda Sisindiran Kategori Agama Menilik dari fungsinya sebagai pantun nasehat untuk mengendalikan tingkah laku masyarakat supaya tetap taat pada agama dan norma-norma sosial yang ada. Penggunaan pantun ini bisa diambil contoh sebagai berikut Nu ngaliwet dina dulang disuluhan ku palapah saha nu resep tutulung meunang ganjaran ti Allah Meuli wajit jeung jawadah dipake hajat kiparat masing rajin nya ibadah ngalap ganjaran aherat Sorabi make cipati didahar seep sawadah nya rabi titipan gusti dikadar kuat ibadah 4. Contoh Pantun Sindiran Pendidikan Pantun Sisindiran ini juga seringkali digunakan untuk memberikan nasihat atau opini terkait dengan sistem pendidikan di Indonesia. Nah, untuk mengetahui contohnya, mari simak 3 contoh berikut ini Hurang leuwi cicing deui dina sumur kasaatan beurang deui peuting deui tetela umur ngorotan Angeun hurang sapariuk bawang angan dua sihung ulah mungpang kapiwuruk bisi ahirna kaduhung Hayang iwung los ka Bandung rek ngasah los ka Sumedang hayang bingung geura nyandung rek susah sing boga hutang 5. Contoh Pantun Sunda Sisindiran Jenaka Penggunaan pantun yang seringkali menjadi bentuk sindiran biasanya selalu diselipkan kata-kata humor untuk membuat kalimat menjadi lebih sarkas. Hal inilah juga yang menjadi salah satu tujuan dari pantun Sisindiran ini. Nah, untuk mengetahui contohnya mari simak 3 pantun dibawah ini Isuk katung sore katung kantungna siga popongkol isuk nangtung sore nangtung sarungna hiji ge dobol Baju katung kancing katung hoream ngajaranana nyiar untung nyiar hutang hoream mayaranana Turub cupu buli-buli dipake wadah hanggasa daek sukur teu paduli kami ge da moal maksa Baca Juga Pantun Tiktok 6. Contoh Pantun Sunda Sisindiran Tentang Perasaan Ungkapan rasa menjadi satu contoh yang seringkali dituangkan dalam puisi atau bahkan pantun. Hal ini pun tidak mengecualikan penggunaannya dalam pantun Sisindiran. Lalu, bagaimana contohnya? Simak 3 pantun berikut ini untuk referensi Pileuleuyan daun pulus kararas cau manggla pileuleuyan tungtung imut lamun welas kuring bawa Kasur jangkung bantal panjang nya bogo di kacaikeun anu jangkung kuring melang nya bogoh urang jadikeun Sukur-sukur disundungan kuring mah nyair ka leuwi sukur-sukur dipundungan kuring mah rek nyiar deui Penutup Nah, itulah tadi sekilas tentang pantun Sunda atau Sisindiran dengan berbagai contoh didalamnya. Penggunaan bahasa Sunda yang memiliki ciri khas tentu membuat pantun ini terdengar unik. Berbagai makna didalamnya juga menjadi ciri khas yang tentunya perlu untuk terus dilestarikan generasi muda. Pantun Sunda
Sampurasun! Pantun nasihat bahasa Sunda termasuk ke dalam kategori sisindiran piwuruk. Kata piwuruk asalnya dari kata wuruk artinya nasihat atau pepatah. Dilihat dari isinya, pantun bahasa Sunda atau sisindiran terbagi menjadi tiga, yaitu silih asih pantun cinta, sesebred pantun lucu, dan piwuruk pantun nasihat atau pantun pepatah. Baca juga 15 Contoh Pantun Sunda Lucu Sedangkan dilihat dari jenisnya, pantun Sunda dibagi menjadi 3 jenis yaitu rarakitan, paparikan, dan wawangsalan. Patokan rarakitan dan paparikan sangat mirip yaitu jumlah barisnya genap umumnya 4 baris. Setiap haris terdiri atas 8 suku kata dan setiap ujung baris harus murwakanti laraswekas. Arti murwakanti laras wekas adalah ada kesamaan bunyi pada ujung baris. Murwakanti secara acak, artinya baris pertama murwakanti dengan baris ketiga, baris kedua murwakanti dengan baris keempat. Baris pertama dan kedua merupakan cangkang atau sindir kulit, baris ketiga dan keempat disebut eusi isi. Bedanya paparikan dan rarakitan adalah di dalam paparikan tidak ada kata yang diulang, sedangkan rarakitan ada satu atau beberapa kata di baris cangkang yang diulangi di baris isi. Baca juga Pengertian dan contoh rarakitan Pengertian dan contoh paparikan Sedangkan wawangsalan adalah sisindiran yang dibangun oleh dua baris. Baris pertama merupakan sindir, baris kedua merupakan isi. Baris pertama wawangsalan hampir mirip tatarucingan karena harus menebak maksud yang disembunyikan di baris isi yang murwakanti. Baga juga Arti dan contoh wawangsalan 45 Tatarucingan Sunda dan jawabannya Di sini saya sajikan beberapa contoh pantun pepatah Sunda yang berisi tentang nasihat-nasihat untuk hidup lebih baik dan berguna. Dafar Isi1 Contoh pantun nasihat bahasa Contoh pantun pepatah Contoh pantun nasihat paparikan Contoh pantun nasihat bahasa Sunda Contoh pantun pepatah Rarakitan Contoh 1 Sing getol nginum jajamu Nu guna nguatkeun urat Sing getol neangan elmu Nu guna dunya aherat Contoh 2 Peupeujeuh ari ka dayeuh Meuli kupat jeung gorengan Peupeujeuh lamun geus euweuh Ulah ngupat kagorengan Contoh 3 Omat ulah nyoo panto Eta teh hahalang maling Omat ulah osok nyonto Eta teh gawe curaling Contoh 4 Lamun urang ka Cikole Moal hese tumpak kahar Lamun urang boga gawe Moal hese barang dahar Contoh 5 Lamun hayang hirup boga Kudu daek jeung bungahna Lamun hayang asup surga Kudu daek ibadahna Contoh pantun nasihat paparikan Contoh 1 Aya lumut dina batu Aya kuya di muara Kedah tumut kana waktu Di dunya urang ngumbara Contoh 2 Mawa peti dina sundung Ditumpangan ku karanjang Pangarti teu beurat nanggung Tapi mangpaatna manjang Contoh 3 Samangka melak di tonggoh Melak pala di nu bala Tong waka boga kabogoh Sakola tamatkeun heula Contoh 4 Cet tembok meuli di toko Seeng nyengsreng kasaatan Ulah sok beuki ngabako Goreng kana kasehatan Contoh 5 Diajar ka Tatinangor Di dituna ngadon catur Mun diajar ulah bangor Bisi katinggaleun batur Itulah 10 Contoh pantun nasihat bahasa Sunda, semoga bermanfaat.
- Pantun kerap digunakan untuk menyampaikan isi perasaan indah seperti cinta dan kasih sayang serta nasehat, karena mengandung rima dan irama dengan pilihan diksi menarik. Definisi Pantun Merujuk pada buku Pantun Melayu, Titik Temu Islam dan Budaya Lokal Nusantara oleh Abd. Rachman Abror, definisi pantun adalah semacam puisi asli Melayu tradisional yang bersifat terikat. Asal kata pantun sendiri adalah dari bahasa Minangkabau patutun yang maknanya “penuntun”. Pantun juga ada dalam bahasa Jawa yang dikenal dengan sebutan “parikan” sedangkan dalam budaya Sunda, pantun disebut sebagai “paparikan”. Pada budaya Batak mengenal pantun sebagai umpasa baca uppasa. Jika melihat makna pantun dalam buku EYD Saku + Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia Kumpulan Pantun, Tanda dan Lambang oleh E. Wardah, makna dari pantun adalah jenis puisi lama yang merupakan budaya asli Indonesia. Ciri-ciri Pantun Merujuk laman Kemdikbud, pantun biasanya memiliki ciri-ciri berikut ini Terdiri dari empat baris bisa lebih dalam jumlah genap Penulisannya berpola rima a-b-a-b. Dua baris pertama adalah sampiran, dua baris terakhir adalah isi dan tujuan. Bisa juga terdiri dari 4 baris, per baris memiliki 8-12 suku kata dan mengikuti pola a-b-a-b dan a-a-a-a. Dahulu pantun hanya diucapkan dalam bentuk sastra lisan, namun saat ini pantun sudah dijadikan bentuk tulisan pula. Contoh Pantun Nasehat Pendidikan dan Maknanya Pantun berbahasa Banjar yang dilansir laman Badan Bahasa banyak menyajikan pantun yang berisi tentang pendidikan agama yang sangat dijunjung tinggi dalam budaya orang Banjar. Berikut ini beberapa contohnya 1. Parang tumpul handak dititik Handak dititik ka subarang Apa guna bawajah cantik Bila kada suah sumbahyang Parang tumpul hendak ditajami Handak ditajami ke seberang Apa guna berwajah cantik Bila tidak pernah sembahyang Maknanya adalah tentang pentingnya beribadah salat/sembahyang, sebab tidak berguna wajah cantik jika tidak pernah salat/sembahyang. 2. Buah manggis di pinggir sumur Anak biawak ular bawisa Duduk manangis di pinggir kubur Taganang awak banyak badusa Buah manggis di pinggir sumur Anak biawak ular berbisa Duduk menangis di pinggir kubur Teringat badan banyak berdosa Maknanya adalah tentang penyesalan seseorang di dalam kubur yang waktu hidupnya dihabiskan untuk berbuat maksiat dan dosa. 3. Matan Kandangan ka Gunung Madang Banyak tumbuh puhun rama-rama Apalah guna jadi urang Amun Kada mangarti agama Dari Kandangan ke Gunung Madang Banyak tumbuh pohon rama-rama Apalah guna jadi orang Kalau tidak mengerti agama Maknanya adalah tentang pentingnya mempelajari agama sebagai hal yang terpenting dalam hidup, sebagai bekal untuk akhirat. 4. Pisang mas bawa di atas peti Masak sebiji di atas peti Uang mas boleh dibayar Utang budi dibawa mati Maknanya adalah untuk selalu mengingat jasa baik orang yang telah menolong, karena hutang budi sulit dibayar, sementara hutang uang bisa dibayar. 5. Tiada boleh menetak jati Papan di Jawa dibelah-belah. Tiada boleh kehendak hati Kita di bawah perintah Allah. Maknanya dalam bertindak dan berbuat tidak boleh sekehendak hati, karena ada aturan dari Allah yang harus diikuti dalam agama masing-masing. 6. Kulit lembu celupkan samak Mari dibuat tapak kasut. Harta dunia janganlah tamak Kalau mati tidak mengikut Maknanya jangan tamak terhadap harta di dunia, apalagi pada harta milik orang lain sebab kalau mati harta yang diperebutkan itu tak akan juga Apa Itu Pantun yang Diresmikan sebagai Warisan Tak Benda UNESCO Pengertian Puisi Rakyat & Jenis-Jenisnya Puisi, Syair Serta Pantun Apa Itu Pantun, Syair dan Gurindam Pengertian dan Ciri-cirinya? - Pendidikan Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Dhita Koesno
Kompilasi pantun sunda di bawah ini bisa membuatmu terhibur sekaligus penuh nasihat. Simak contohnya, yuk! Sebagai sebuah karya sastra, pantun memang tak pernah lekang oleh zaman. Hampir semua orang pernah membuat pantun, baik untuk tugas sekolah atau hanya untuk sekadar menjadi hiburan. Pantun bukan hanya bisa dibuat dengan menggunakan Bahasa Indonesia saja, tetapi juga bahasa daerah. Tak terkecuali Bahasa Sunda. Biasanya, pantun Bahasa Sunda atau sisindiran berisi kata-kata lucu atau justru penuh nasihat. Lantas, bagaimana contoh pantun sunda lucu yang menghibur? Contoh Pantun Sunda Lucu, Menghibur, dan Penuh Nasehat Sumber Contoh sisindiran sunda lucu biasanya punya makna mendalam. Di bawah ini adalah contoh pantun sunda lucu yang menghibur. Pantun Sunda Lucu 1. Tutut lain sembarang tutut Tutut bukan sembarang tutut. Tutut dicandak ti Cingkarong Tutut diambil dari Cingkarong Hitut lain sembarang hitut Kentut bukan sembarang kentut. Hitut gede siga bangkong Kentut besar seperti katak. 2. Daun hiris dibengkeutan Daun hiris diikat. Dibawa ka juru masigit Dibawa ke sudut masjid. Anu geulis ngadeuketuan Yang cantik mendekati. Hayangeun dibere duit Ingin diberi uang. 3. Aya bu rahmah Ada Bu Rahmah. Meuli es krim gelato Membeli es krim gelato. Eh ai maneh Eh kamu. Naha bengeut siga nu gelo? Kenapa mukanya seperti orang gila? 4. Siang-siang maen putsal Siang-siang main futsal. Biar jago nginum jajamu Biar jago meminum jamu. Ulah ngambek ulah kesel Janganlah ngambek janganlah kesal. Aya cileuh di matamu Ada kotoran di matamu. 5. Colenak enak dicocolColekan enak dimakan. Komo mun tambah kalapa Terlebih lagi jika ditambah kelapa. Beletak pitak ditakol Beletak botak dipukul. Poho mun sirah mitoha Lupa kalau kepala mertua. 6. Budak leutik bisa ngapungAnak kecil bisa terbang. Eta kalong ngarana Itu kelelawar namanya. Botak saeutik jiga celempung Botak sedikit seperti genangan air. Asa hayang ngarampana Seperti ingin menyentuhnya. Pantun Sunda Gombal 1. Aya listrik di masigit Ada listrik di masjid. Caangna ka bina-bina Terangnya kemana-mana. Aya istri jangkung alit Ada perempuan tinggi kecil. Karangan dina pipina Tahi lalat di pipinya. 2. Aya hayam, hayam kateAda ayam, ayam kate. Hayam katena ti Cianjur Ayam katenya dari Cianjur. Sia-sia geus pedekate Sia-sia sudah PDKT. Kaburu direbut ku batur Keburu diambil orang lain. 3. Damar kurung damar gantung Lampu kurung lampu gantung. Damar siang pamandangan Pemandangan di siang hari. Mun teu lulus ka si Jangkung Kalau tidak jadi ke si tinggi. Palasiang kaedanan Jadinya tergila-gila. 4. Opat baris salah sambungEmpat baris salah sambung. Mun tukang kakara ngabangun Jika tukang baru membangun. Omat geulis ulah pundung Cantik jangan ngambek. Mun akang kapaksa nyandung Jika suami terpaksa menikah kembali. 5. Rincik rincang rincik rincang Rincik rincang rincik rincang. Aya roda dina tanjakan Ada roda di tanjakan. Sidik pisan sidik pisan Kelihatan sekali kelihatan sekali. Nyai teh kabogoh akang Kamu suka dengan akang. Sisindiran Sunda Lucu 1. Cikarak ninggang batu Air jatuh menimpa batu Laun-laun jadi legok Pelan-pelan jadi berlekuk. Tai cakcak ninggang huntu Kotoran cicak jatuh ke gigi. Laun-launnya dilebok Pelan-pelan jadi dimakan. 2. Jalan-jalan ka Maleboh Jalan-jalan ke Maleboh. Di jalan aya kolong wewe Di jalan ada kolong wewe. Tong ngaku-ngaku boga kabogoh Jangan ngaku-ngaku punya pacar. Jomlo mah jomlo weh Jomblo ya jomblo saja. 3. Disasamping tuluy dikabayaan Pakai kain kemudian pakai kebaya. Didandanan dipupur siga nyi ronggeng Didandani dibedak seperti nyi ronggeng. Kahayang kudu ninggali kana kaayaan Jika ada kemauan harus melihat keadaan. Tong lepi lapur, nepi ka nonggeng Jangan hilang sampai nungging. 4. Baju katung kancing katungBaju terkatung kancing terkatung. Hoream ngajaranana Malas mengajarinya. Nyiar untung nyiar hutang Mencari untung mencari hutang. Hoream mayaranana Malas membayarnya. Pantun Sunda Nasehat 1. Aya jalma teu boga alisAda orang tidak punya alis. Sabab getol dikerokna Karena sering dicukur. Neng geulis tong gumeulis Neng cantik jangan centil. Sabab rujit katenjona Karena jelek kelihatannya. 2. Jalan-jalan ke Tegalega Jalan-jalan ke Tegalega Meuli sayur dan buah markisa Beli sayur dan buah markisa. Jadi orang jangan balaga Jadi orang jangan belagu. Dijauhan ku batur nanti tahu rasa Dijauhi orang lain nanti tahu rasa. 3. Ngala tutut ka talaga Mengambil tutut ke telaga. Balikna sok barang bawa Pulangnya suka membawa barang. Lamun hayang surga Kalau ingin masuk surga. Jalana nyaeta takwa Jalan terbaik adalah bertakwa. 4. Sorabi make cipati Surabi menggunakan santan. Didahar seep sawadah Dimakan habis semangkuk. Nya rabi titipan gusti Ya rabi Ya Allah Swt. Dikadar kuat ibadah Agar kuat beribadah. 5. Nu ngaliweut dina dulang Masak nasi di panci. Disuluhan ku palapah Pakai kayu bakar. Saha nu resep tutulung Siapa suka menolong. Meunang ganjaran ti Allah Mendapat pahala dari Allah Swt. Pantun Sunda Pendek 1. Majar maneh cengkeh koneng Merasanya kamu cengkeh kuning. Kulit peuteuy dina nyiru Kulit petau di dalam tampah. Majar maneh lengkeh koneng Merasanya kamu langsung kuning. Kulit beuteung meni nambru Kulit perut meni tumpah. 2. Nini-nini mawa cai Nenek-nenek bawa air. Langsung mawa ti susukan Langsung bawa dari selokan. Nini-nini lari pagi Nenek-nenek lari pagi. Langsung pingsan na tanjakan Langsung pingsan di tanjakan. 3. Neng Ica nuju meser casan Neng Ica sedang membeli charger. Hanjakal teu kabeul Sayangnya tidak terbeli. Eta istri meuni geulis pisan Itu perempuan cantik sekali. Hanjakal tara mandi Sayangnya jarang mandi. 4. Cai pinuh dina gelas Air penuh di dalam gelas. Pindah ka sumur ngan sakeclakeun Pindah ke sumur hanya sedikit. Hirup kudu janten waras Hidup harus selalu waras. Ulah saukur neang pipaseaeun Jangan hanya mencari masalah. 5. Dua sareng dua sami sareng opat Dua ditambah dua sama dengan empat. Lamun bisa ngadu’a bakal meunang berekat Kalo bisa mendua bakal dapat bingkisan. *** Itulah beberapa pantun sunda lucu, menghibur, sekaligus penuh nasihat. Temukan berbagai inspirasi menarik seputar contoh pantun lainnya hanya di Kamu juga bisa mengikuti Google News kami agar tak ketinggalan berita terbaru. Segera wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama karena kami selalu AdaBuatKamu.
pantun bahasa sunda tentang pendidikan