Segarsekali dirasa tubuh Salam saya untuk yang terhormat Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh Bintang bersinar di waktu malam, Betapa indahnya masya Allah. Terimalah salam mulia dalam Islam, Assalamu alaikum waroh matullah. Jalan-jalan makan pisang Tak lupa juga sambil bernyanyi Kami ucapkan selamat datang Terima kasih telah datang kemari
inspirasimeja menjelaskan tentang cerita pendek, kimia, belajar bahasa aceh dan artikel tentang keadaan sekitar Inspirasi Meja , mudah0mudahan ada manfaatnya. Saya kahiri dengan pantun : Jalan kaki berlambat-lambat. Karena kaki tertusuk duri. Jadi terkenal tentulah hebat. mulai dari nasi sampai dengan makanan penutup. Yang penulis
PANTUNmerupakan satu puisi Melayu sejati yang sampai sekarang masih digunakan dan membudaya dalam masyarakat. pantun digunakan untuk mengambarkan pelbagai keadaan dan kegunaan seperti melahirkan perasaan sedih, gembira, rindu, berkasih dan memberi nasihat. Pantun juga digunakan dalam lirik-lirik lagu seperti lagu sri mersing dan dalam lirik lagu rasa sayang.
Contoh1. Contoh Kata Sambutan Ketua Panitia Seminar. Bismillahirrahmanirrahim. Yang terhormat dari DCC Bandar lampung, yang saya cintai. Para anggota direktur dan staf yang saya cintai dan kepada tamu undangan sayang saya banggakan serta para peserta seminar yang terhormat. Assalamualaikum, wr. wb. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
Padaawalnya Iringan Pihak Laki-Laki memasuki Rumah Pihak Wanita diiringi dengan hantaran belanja yang dibawa oleh dayang-dayang atau gading-gading CARA ORANG MELAYU MEMINANG Dengan bersahaja boleh Jual dan beli pantun tu. Hebat betul orang-orang dulu cara berpantun. Bertunang dengan Pernikahan adat Melayu tradisional Tradisi adat
Vay Tiį»n Trįŗ£ Góp 24 ThĆ”ng. Menutup pidato maupun presentasi menggunakan pantun dapat membuat pidato yang Sedulur sampaikan semakin menarik. Tak hanya itu, isi presentasi dan momen pidato juga akan lebih diingat oleh para audiens. Jadi tidak heran banyak orang yang mempersiapkan pantun penutup pidato ketika diminta untuk berbicara di depan banyak orang. Bagi Sedulur yang masih bingung untuk membuat pantun penutup pidato, berikut rangkuman pantun yang dapat Sedulur jadikan referensi. Biasanya, pantun digunakan untuk menutup pidato semi formal, seperti acara sekolah dan juga ceramah. Pantun pun dapat menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Jawa tergantung pada jenis acaranya. BACA JUGA 12 Contoh Pidato Persuasif Singkat Tentang Berbagai Tema Freepik Berikut adalah contoh pantun penutup pidato yang bisa kamu gunakan 1. Padi habis tinggal Jerami, Bakar dulu hingga bersih. Rupanya pidatoku sampai di sini, Sekian dan terima kasih. 2. Pisau diasah di pagi hari, Bawa ke kebun untuk membabat. Berakhir sudah pidatoku ini, Semoga dapat memberi manfaat. 3. Pak Andi punya burung kenari, Burung dijemur hingga siang hari. Pembicaraan berakhir sampai di sini, Salah dan janggal mohon dimalkumi. 4. Bayi merangkak di atas tanah, Merangkak sampai ke belakang rumah. Semoga pidato ini menjadi berkah, Untuk lentera di alam barzah. 5. Pergi memancing ke sungai sula, Nila dipancing saat senja. Salam undur diri dari saya, Untuk teman-teman semua. 6. Sapi disembelih berlumuran darah, Potong dagingnya di hari kurban. Mohon maaf atas segala salah, Juga khilaf mohon dimaafkan. 7. Burung dara cendrawasih, Cari dulu di Papua. Cukup sekian dan terima kasih, Semoga bermanfaat untuk semua. 8. Jalan-jalan ke Singapura, Beli rambutan dan semangka. Jangan malu untuk bertanya, Sebelum menutup acara. Pantun penutup ceramah Freepik Untuk apa jadi bujang, Hidup sepi sendiri saja. Ingin hati ceramah panjang, Apa daya masih ada acara. Mekah sudah, Madinah sudah, Pulang ke kampung urusin empang. Ceramah sudah makan sudah, Perut kenyang pikiran lapang. Sudah tua sakit punggung, Tetangga mati ikut melayat. Bukan maksud untuk menyinggung, Saya ceramah sampaikan ayat. Pempek campur cuka, Makan rujak banyak pepaya. Kalau bapak ibu suka, Boleh lah undang saya. Mangga harum namanya kueni, Sayang sedang sakit gigi. Ceramah saya sampai di sini, Besok yuk ngaji lagi. Sungguh pahit rasa jamunya, Sudah minum kita makan. Kalau sudah tahu ilmunya, Mari sama-sama kita amalkan. Pantun penutup dakwah iStock Irian cenderawasih, Anak monyet sakit gigi. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa undang saya lagi. Anak ayam di pinggir kali, Mencari makan pagi-pagi. Sekarang yang ngaji banyak sekali, semoga sholat subuh tak telat lagi. Kalau ingin pergi ke Turki, Harus banyak nabung duit. Kalau ingin banyak rezeki, Banyak sedekah jangan pelit. Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau ceramah saya kurang panjang, Boleh Anda mengundang lagi. Ambil pisau buka ketupat, Sayur lodeh boleh campurkan. Kalau ada ilmu di dapat, Mohon untuk diamalkan. BACA JUGA 14 Cerita Pendek Lucu yang Dijamin Bikin Ngakak! Pantun penutup presentasi Freepik Ada ikan ada mangga, Sudah dimasak langsung makan. Cukup sekian dari saya, Kalau bertanya, silakan. Angin berhembus berkelana, Hujan indah rintik-rintiknya. Tidak ada yang sempurna, Mohon saran dan kritiknya. Batu pecah dibenturkan, Rusak bunga di tengah taman. Terimakasih kami haturkan, Untuk semua teman-teman. Kalau ada sumur di ladang, Airnya segar untuk mandi. Kalau ada umur yang panjang, Boleh saya presentasi lagi. Pantun penutup pidato sekolah Freepik Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau Anda ingin pulang, Pidato saya sebentar lagi. Untuk apa membuat tato, Dosa besar bisa terkutuk. Kalau saya sedang pidato, Tolong jangan suka mengantuk. Petik mangga dapat lima, Cuci dulu supaya bersih. Pidato saya tidak lama, Cukup sekian terimakasih. Sungguh indah pulau Jawa, Singapura kotanya rapih. Moga manfaat untuk semua, Saya undur terimakasih. Anak Gembala pandai bersulap, Sulap dimainkan di tengah hari, Salam penutup tak terjawab, Kuulangi sekali lagi, Wassalamualaikum Pisau diasah pagi-pagi, Bawa ke kebun untuk membabat, Berakhir sudah pidatoku ini, Semoga bisa memberi manfaat. Pak Mamat punya burung Kenari, Burung dijemur hingga siang, Pembicaraan berakhir sampai disini, Salah dan janggal mohon maafkan. Karena godaan si tampan rupa, Maka terayu putri mahkota, Mohon maaf atas segala kata, Yang mungkin mengusik lautan jiwa. Pantun penutup pidato tentang sabar jago berpidato Hujan turun kebun basah, Sangat indah tanduk rusa. Sabar itu memang susah, Belajarnya sepanjang masa. Dari sawah membawa gabah, Pakai baju motifnya batik. Sabarkan hati menghadapi musibah, Kan diganti dengan yang lebih baik. Sangat manis madu lebah, Madunya bening tidak keruh. Orang sabar berhati tabah, Hidupnya tenang, jiwanya teduh Bunga mawar bunga selasih, Air manis sekarang hambar. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa selalu bersabar BACA JUGA Narasi adalah Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Jenis & Unsurnya Pantun penutup pidato lucu iStock Pendidikan karakter penting sekali, Harus diajarkan setiap hari, Entah nanti tidak bersua lagi, Jangan malu untuk berselfi. Bertengkar tak ada guna, Menang jadi abu kalah jadi arang, Jangan malu untuk bertanya, Saya tidak memakan orang. Mandi lumpur rambut berdaki, Setalah kering berwarna putih, Jangan pandang menatap sekali, Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu, Hadiahkan dia sebungkus roti, Maaf jika aku malu-malu, Di depan ada pujaan hati. Penutup pidato dengan salam Freepik Tebal bulunya si beruang kutup, Cairan es ia jadikan minum, Sebelum acara kita tutup, Kuucapkan Wassalamuāalaikum Mahal harganya si batu bacan, Bacan dibeli dari Pesisir Selatan, Salam penutup aku ucapkan, Semoga semua dalam Lindungan-Nya Gudang penyimpan si benih padi, Padi dibawa ke tengah sawah, Semoga kita bertemu lagi, Salam penutup jadi pemisah Berbaris shalat namanya syaf, Magrib tiba matahari terbenam, Bila ada salah kuharapkan maaf, Akhir kata kuucapkan salam Hari minggu cuci sepatu, Sepatu dijemur di pagi hari, Sampai jumpa di lain waktu, Salam pembuka mempertemukan lagi Pantun penutup acara iStock 1. Batu pecah dibenturkan, Rusak bunga di tengah taman. Terima kasih kami haturkan, Untuk semua teman-teman. 2. Bunga melati di pekarangan, Tumbuh cepat segera besar. Saya masih banyak kekurangan, Maklum masih tahap belajar. 3. Badan gemuk banyak lemak, Kalau lebaran banyak ketupat. Terima kasih sudah menyimak, Semoga dapat membawa manfaat. BACA JUGA Alur adalah Pengertian, Tahapan dan Macam-Macamnya Pantun penutup pidato Bahasa Jawa Freepik 1. Santen banyune klapa, Cekap semanten atur kawula. Santan airnya kelapa Cukup sekian sambutan saya 2. Santen duduhe klapa, Namung semanten atur kula. Santan airnya kelapa Hanya sekian sambutan saya 3. Dodolan ketupat nang pasar Blora, Menawi wonten lepat kulo nyuwun ngapura. Jual ketupat di pasar Blora Jika ada kesalahan saya minta maaf 3. Sarinten batur kula Cekap semanten atur kula Sarinten teman saya Cukup sekian sambutan saya Pantun pembuka pidato 1. Pergi ke pasar membeli beras, Sampai ke rumah menanak nasi, Salam pembuka tak terbalas, Kuulangi sekali lagi. Assalamualaikum Wr. Wb. 2. Jalan-jalan ke Taman Mini, Pulangnya membeli Soto, Saya berada di mimbar ini, Untuk membawakan sebuah pidato. 3. Anak gembala menggiring sapi, Sapi lelah mukanya pucat, Pada kesempatan berbahagia ini, Izinkan saya memberi amanat. 4. Burung indah burung merpati, Terbang melayang tidaklah tinggi, Senang rasanya hati ini, Bisa berdiri lagi di mimbar ini. Demikianlah pantun penutup pidato yang dapat Sedulur jadikan referensi. Perlu Sedulur perhatikan, bahwa tidak pidato dapat ditutup dengan pantun. Sedulur harus menyesuaikan jenis acara dan juga tema pidato ya! Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.
Pat ranub nyang hana mirah Pat peuneurah nyang hana bajoe Pat tutĆ“ nyang hana salah Hana bak awai na bak dudoe Sirih mana yang tidak merah Peuneurah mana yang tak berpasak Tuturan mana yang tidak ada salah Tidak pada awal ada pada akhir Sebagai contoh bahwa orang Aceh sangat menggemari pantun tampak dalam berbagai acara formal atau upacara adat. Kebanyakan pembicara mengucapkan Panton / Pantun yang diatas pada saat menutup pembicaraan. Orang Aceh dikenal sebagai salah satu etnis yang sangat menggemari bahasa bersajak atau berirama, yang salah satu jenisnya adalah pantun. Pantun pantĆ“n merupakan puisi yangpaling kaya dan paling sering digunakan dalam berbagai sisi kehidupan mereka. Karena itu pantun menjadi hiasan dalam berbagai komunikasi, baik komunikasi formal maupunkomunikasi nonformal. Ilmuwan Belanda yang melakukan penelitian di Aceh pada tahun1890-an, Hurgronje 198581 menyatakan bahwa āpantun digunakan dalam berkasih-kasihan, dalam dialog tradisional pada upacara-upacara suci, dalam permainan seudati, danlagu ninabobo. Pantun juga dimanfaatkan pada acara-acara tari seperti yang diselenggarakandi Pidie oleh para wanita dan anak-anak untuk mengiringi musik.ā Pantun Aceh Pada Saat Menutup Pembicaraan Menurut Fang 1993195, pantun pada mulanya adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Sampai sekarang pun, katanya, pantun masih dinyanyikan. Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dalam Pelayaran ke Kelantan mencatat cara-cara pantun dinyanyikan, misalnya lagu dua,lagu ketara,ketapang, atau dendang sayang. Kata pantun berasal dari akar kata tun,yang terdapat dalam berbagai bahasa Nusantara, misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntunyang berarti teratur; dalam bahasa Tagalog Filipina ada kata tonton yang berarti bercakapmenurut aturan tertentu; dalam bahasa Jawa Kuno dikenal kata tuntun yang berarti benangatau atuntun yang berarti teratur dan matuntun yang berarti memimpin; dalam bahasa BatakToba ditemukan juga kata pantun yang berarti kesopanan, kehormatan. Panton Bahasa Daerah Aceh, Kalau Bahasa Indonesianya Adalah Pantun, Beda Tipis!
Pantun Penutup Pidato Lucu, Gokil, Unik, Bijak, Keren dan Menghibur bisa digunakan untuk acara sekolah, presentasi, seminar, khitanan, pernikahan ataupun pengajian terbaru Tahun 2020. Buat sobat semua yang sudah penasaran dan ingin membaca Pantun Penutup Pidatonya silahkan simak ulasannya dibawah ini. Pantun adalah karya sastra lama yang masih tetap populer sampai sekarang. Ada beberapa jenis pantun yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia. Ada pantun jenaka, Pantun Nasihat dan juga pantun nasihat ataupun pantun Agama. Baca Juga 100+ Pantun Pembuka Pidato Super Lucu Pantun Penutup Pidato Namun pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kumpulan pantun penutup pidato. Semga kiranya dengan adanya koleksi pantun ini dapat menjadi referensi bagi sahabat semuanya. Tanpan banyak basa basi lagi silahkan simak kumpulan pantunnya sebagai berikut ini. Berikut Kumpulan Pantun Penutup Pidato. Baca Juga 100 Pantun Cinta Romantis Update Pantun Penutup Pidato di Sekolahan Pasti diantara kalian ada yang sudah pernah melakukan Pidato di sekolah. Apalagi kalua kalian itu anggota Osis ataupun ketua Kelas. Nah, biasanya di sekolah juga ada lomba pidato. Bahkan ada pengembangan diri di sekolah khusus belajar berpidato. Apalagi dalam berpidato itu tidak harus isi saja yang disampaikan karena pidato yang hanya isi saja yang disampaikan tanpa ada lawakan atau lelucun akan kaku dan membosankan. Untuk memecah kebosanan para audience maka bisa Anda menyelipkan sebuah pantun lucu di pidato Anda agar nantinya para audience tidak boring dan bisa fokus mendengarkan apa yang Anda sampaikan. Berikut pidato di sekolah Anak Pak RT pandai bersiwah, Sulap dimainkan di tengah sawah, Salam penutup yang tak terjawab, Akan kuulangi tolong dijawab Wassalamualaikum Bukan lebah bukan sigung, Mungkin kancil bukan lutung. Jangan marah jangan tersinggung, Ini ceramah bukan manggung. Ambil pisau buka ketupat, Sayur lodeh boleh campurkan. Kalau ada ilmu di dapat, Mohon untuk diamalkan. Pisau diasah di pagi hari, Bawa ke kebun untuk merumput, Berakhir sudah pidatoku ini, Semoga bisa memberi manfaat. Bunga yang harum aroma melati, Baunya sungguh harum sekali, Pidato pendidikan sampai disini, Semoga kelak kita berjumpa lagi. Pak Andi punya burung Kenari, Burung dijemur hingga siang hari, Pembicaraan berakhir sampai disini, Salah dan janggal mohon maklumi. Kura-kura merangkak di atas tanah, Merangkak hingga ke belakang rumah, Semoga pidato ini membawa berkah, Untuk lentera di alam barzah. Karena godaan si tampan rupa, Maka terayu putra mahkota, Mohon maaf jika ada salah kata, Yang mungkin itu mengusik ke jiwa. Kambing disembelih berlumur darah, Di sembelihnya di hari Qurban, Mohon maaf segala salah, Juga khilaf mohon dimaafkan. Jalan-jalan ke Singapura, Beli rambutan serta semangka, Jangan malu untuk bertanya, Sebelum kita menutup acara. Pisau menggores menjadi luka, Rasanya sakit amatlah perih, Cukuplah sekian dari saya, Saya haturkan terima kasih. Ambillah papan bawalah paku, Paku di pukul dengan tembaga, Maafkan salah kata-kataku, Namanya juga manusia biasa. Pergi memancing di sungai sula, Nila dipancing di hari senja, Salam undur diri dari saya, Untuk teman-teman semuanya. Penjahit benang membawa peti, Ibu Wahyuni menjahit kebaya, Saya pamit untuk undur diri, Terima kasih atas perhatiannya. Ada kemumu di dalam semak, Lari terbang mendengar babat, Terima kasih telah menyimak, Semoga bisa memberi manfaat. Pergi ke pasar menjual durian, Pasar dibuka dihari senin, Sampai jumpa saya haturkan, Semoga bertemu di minggu depan. Kalau ada sumur di ladang, Bolehlah menumpang mandi, Kalau ada umur yang panjang, Semoga bisa berjumpa lagi. Baca Juga 100+ Pantun Pembuka Pidato Super Lucu Update Pantun Penutup Pidato Lucu Biasanya kalau untuk bagian Pantun Penutup Pidato itu isinya yang Lucu akantetapi dalam hal ini saya tidak sarankan ya, karena kalau pantun Lucu yang konyol kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidatonya ini berlangsung dalam acara yang formal dan dihadiri banyak tamu-tamu kehormatan atau pejabat, kalau hal ini tetap dilakukan maka bisa-bisa bukan jadi mengundang gelak-tawa, bahkan bisa cemoohan. Oke langsung silahkan sobat simak Pantunnya di bawah ini Pendidikan karakter sangat penting sekali, Harus diajarkan pada anak sejak dini, Kalau nanti kita sudah tua dan mati, Semoga anak jadi orang yang berbudi. Bertengkar tak ada gunanya, Menangpun jadi abu kalah jadi arang, Jangan malu kalian untuk bertanya, Karena saya tidak memakan orang. Putih-putih bunga melati, Harum mewangi di pagi hari, Pidato saya cukup disini, Jika rindu harap hubungi. Mandi lumpur rambut berdaki, Setalah kering berwarna putih, Jangan pandang menatap sekali, Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu, Hadiahkan dia sebungkus roti, Maaf jika aku malu-malu, Di depan ada pujaan hati. Di China ada pendeta, Berpidato tak henti cakap, Semua sibuk entah mengapa, Sehingga salam penutup tak terjawab. Bertamasya ke penangkaran, Melihat tiga anak buaya, Jika ada yang ingin ditanyakan, Silakan, sebelum saya lupa materinya. Jalan-jalan ke Taman Mini, Singgah sebentar membeli kuaci, Pidato saya sampai disini, Lain waktu kita sambung lagi. Sungguh enak sayur buncis, Dipulam bulat si buah pete, Kututup pidato waktu sudah habis, Bapak Kepala sudah mengode. Jari telunjuk untuk menunjuk, Cincin kawin di jari manis, Kulihat teman-teman sudah ngantuk, Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang, Subuh hari berangkat berlayar, Kalo pidatoku kurang panjang, Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas, Jinak-jinak burung merpati Kalau kawan-kawan belum puas, Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu, Untuk tempat makan berdua, Jangan pada bubar dahulu, Mari kita berdoāa bersama. Sungguh enak ikan tuna, Oleskan cabe menjadi pedas, Cukup sekian dari saya, Karna materinya sudah kandas. Pergi berburu ke dalam hutan, Bertemu rusa belang kaki, Hanya itu yang bisa saya sampaikan, Karena sayapun sudah lelah berdiri. Baca Juga 150 Pantun Penutup Pidato Super Gokil dan Bikin Ketawa Update Pantun Penutup Pidato Acara Perkawinan Tebal bulunya si beruang kutup, Cairan es ia jadikan minum, Sebelum acara kita tutup, Kuucapkan Wassalamuāalaikum baca salam Ternak-ternak si ikan teri, Teri diternak dalam kolam, Karena telah sampai di penghujung materi, Kuakhiri dengan salam baca salam Mahal harganya si batu bacan, Bacan dibeli dari Pesisir Selatan, Salam penutup aku ucapkan, Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salam Gudang penyimpan si benih padi, Padi dibawa ke tengah sawah, Semoga kita bertemu lagi, Salam penutup jadi pemisah baca salam Motor matic tak pakai rantai, Panaskan mesin di pagi hari, Berpisah bukannya bercerai, Semoga salam mempertemukan lagi baca salam Berbaris shalat namanya syaf, Magrib tiba matahari terbenam, Bila ada salah kuharapkan maaf, Akhir kata kuucapkan salam baca salam Subuh hari mencari nafkah, Pergi ke pasar dengan becak, Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak Publik figur mainkan adegan, Untuk membuat film baru, Sebelum semua kita usaikan, Jawablah salam terakhirku Kota Makkah di negeri Arab, Tempat orang naik haji, Salam pertama tak terjawab, Semoga tidak kuulangi lagi Hari minggu cuci sepatu, Sepatu dijemur di pagi hari, Sampai jumpa di lain waktu, Salam pembuka mempertemukan lagiBaca Juga Pantun Pembuka Pidato untuk Ceramah dan Persentasi Super Menghibur Pantun Pembuka Pidato Unik Sebaiknya dalam membawakan sebuah pidato itu tidak hanya ada Pantun Penutup Pidato saja, harusnya juga bisa menempatkannya pada awal permulaan pidato. Nah, di bawah ini, saya berikan beberapa contohnya, silakan sobat disimak Pergi ke pasar membeli beras, Sampai ke rumah menanak nasi, Salam pembuka tak terbalas, Kuulangi sekali lagi. Assalamualaikum Wr. Wb. Jalan-jalan ke Taman Mini, Pulangnya membeli Soto, Saya berada di mimbar ini, Untuk membawakan sebuah pidato. Anak gembala menggiring sapi, Sapi lelah mukanya pucat, Pada kesempatan berbahagia ini, Izinkan saya memberi amanat. Sangat manis madu lebah, Madunya bening tidak keruh. Orang sabar berhati tabah, Hidupnya tenang, jiwanya teduh. Lada pedas tambah ketumbar, Dipetik oleh anak kembar. Marilah berlatih untuk sabar, Agar jiwa terasa lebar. Sudah tua gampang pikun, Daun bidara tujuh lembar. Kunci sukses itu tekun, Kunci kuat itu sabar. Gunung Kelud si Gunung Merapi, Sungguh indah gunung Rinjani, Sebelum kumulai pidato ini, Izinkan saya menyapa hadirin sekalian. Berburu ke padang ilalang, Bertemu rusa hitam belangnya, Selagi waktu masih panjang, Saya akan sampaikan sepatah dua kata. Cantik nian pulau sikuai, Pasirnya putih teramat indah, Sebelum materi aku mulai, Marilah serentak mengucap Basmallah. Burung indah burung merpati, Terbang melayang tidaklah tinggi, Senang rasanya hati ini, Bisa berdiri lagi di mimbar ini. Makan bubur jangan diaduk, Karena terasa begitu nikmat, Jangan loyo jangan mengantuk, Pagi-pagi harus semangat. Bibir pantai kena erosi, Hutan bakau tanamlah rapi, Semua hadirin yang saya hormati, Izinkan saya membawa materi. Buat teman teman yang suka di undang untuk mengisi acara berupa tausiah atau ceramah agama maka dapat menyemaptkan sebuah bait Pantun dengan tema pidato yang lucu namun mendidik atau memberikan kesan baik pada audience. Jadi dibawah ini sudah ada beberapa bait pantun yang amat lucu dan menggelitik segingga akan dapat menambah penguasaan panggung bagi kalian yang sedang berpidato. Ambil tepung cetak adonan, Malam hari memakan roti, Ibu-bapak guru dan teman sekalian, Biarkan aku memulai pidato ini. Irian cenderawasih. Cukup sekian terimakasih. Kayu papan bunga setanggi. Kapan kapan kita sambung lagi. Pisau arit memotong duri. Mohon pamit, undur diri. Padi habis tinggal jerami, Bakar dulu hingga bersih. Rupanya pidatoku sampai di sini, Cukup sekian terimakasih. Kalau ladang banyak hama, Tak perlu petani untuk berpindah. Hati masih ingin bersama, Tapi waktu habislah sudah. Burung dara cenderawasih, Cari dulu di Papua. Cukup sekian terimakasih, Moga bermanfaat untuk semua. Jalan-jalan ke kota Mekah, Ingin sembahyang berlama-lama. Semoga pidato ini membawa berkah, Membawa rahmat untuk bersama. Kalau ada sumur di ladang, Boleh saya menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang, Boleh dong saya pidato lagi. Bunga mekar di perbukitan, Sawah luas di pedesaan. Terimakasih untuk perhatian, Mohon maaf untuk kesalahan. Dari Irian banyak cenderawasih, Roti mengembang diberi ragi. Cukup sekian terimakasih, Moga esok berjumpa lagi. Tidur nyenyak di atas ranjang, Air mengalir di kolam ikan. Pidato saya memang panjang, Walau panjang menyenangkan. Hari panas sawah membelah, Hutan rimba tempat si rusa. Maafkan kalau ada salah, Namanya juga manusia. Ramai sungguh di hari raya, Sungguh segar air kelapa. Salam undur dari saya, Kapan-kapan moga berjumpa. Untuk apa jadi bujang, Hidup sepi sendiri saja. Ingin hati ceramah panjang, Apa daya masih ada Juga Baca Juga 150+ Pantun Pembuka Pidato Terbaru Paling Unik Mangga harum namanya kueni, Sayang sedang sakit gigi. Ceramah saya sampai di sini, Besok yuk ngaji lagi. Kalau sudah punya gergaji, Potong kayu jangan dibelah. Kalau bapak rajin ngaji, Rajin juga sholat berjamaah. Itu lihat bapak hansip, Sumringah saat dipuji. Menuntut ilmu itu wajib, Jangan malas pergi mengaji. Jika hari sedang hujan, Sungai kecil selalu bersihkan. Jika ingin selamat badan, Perintah Allah yuk laksanakan. Sungguh pahit rasa jamunya, Sudah minum kita makan. Kalau sudah tahu ilmunya, Mari sama-sama kita amalkan. Ada ikan ada mangga, Sudah dimasak langsung makan. Cukup sekian dari saya, Kalau bertanya, silakan. Lebah datang suka menyengat, Badan letih sampai berkeringat. Jangan bubar jangan minggat, Mungkin Anda ada yang minat. Jangan terlalu kejar dunia, Hidup ini bersantai saja. Jika ada yang mau bertanya, Saya persilakan sekarang saja. Angin berhembus berkelana, Hujan indah rintik-rintiknya. Tidak ada yang sempurna, Mohon saran dan kritiknya. Tanam bunga tanam kubis, Tanam juga tanaman lada. Bukan karena materi habis, Tapi waktu sudah tak ada. Batu pecah dibenturkan, Rusak bunga di tengah taman. Terimakasih kami haturkan, Untuk semua teman-teman. Bunga melati di pekarangan, Tumbuh cepat segera besar. Saya masih banyak kekurangan, Maklum masih tahap belajar. Kalau ada sumur di ladang, Airnya segar untuk mandi. Kalau ada umur yang panjang, Boleh saya presentasi lagi. Indah bunga di tengah taman, Duduk santai makan ketan. Sampai jumpa teman-teman, Sampai jumpa di lain kesempatan. Badan gemuk banyak lemak, Kalau lebaran buat ketupat. Terimakasih sudah menyimak, Moga presentasi bawa manfaat. Irian cenderawasih, Anak monyet sakit gigi. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa undang saya lagi. Kalau sudah minum jamu, Akan sehat seluruh badan. Kalau sudah banyak ilmu, Jangan lupa diamalkan. Anak ayam di pinggir kali, Mencari makan pagi-pagi. Sekarang yang ngaji banyak sekali, semoga sholat subuh tak telat lagi. Kalau ingin pergi ke Turki, Harus banyak nabung duit. Kalau ingin banyak rezeki, Banyak sedekah jangan pelit. Kelopak bunga amat bersih, Bunga merambat sangat tinggi. Ibu Bapak terimakasih, Assalamu alaikum saya pergi. Sungguh gagah raja Malaya, Dari Malaka ke neger Campa. Sampai di sini ceramah saya, Wassalamu alaikum sampai jumpa. Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau ceramah saya kurang panjang, Boleh Anda mengundang lagi. Duduk santai di waktu petang, Taman indah airnya memancar. Kepada hadirin yang datang, moga rezekinya makin lancar. Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau Anda ingin pulang, Pidato saya sebentar lagi. Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke tepian. Anak-anak jangan bubar dulu, Sudah ini kita kebersihan. Untuk apa membuat tato, Dosa besar bisa terkutuk. Kalau saya sedang pidato, Tolong jangan suka mengantuk. Petik mangga dapat lima, Cuci dulu supaya bersih. Pidato saya tidak lama, Cukup sekian terimakasih. Sungguh indah pulau Jawa, Singapura kotanya rapih. Moga manfaat untuk semua, Saya undur terimakasih. Panjang ekor ikan pari, Ikan menyelam ke balik batu. Mohon pamit undur diri, Was salamu alaikum wr wb. Ikan emas dalam kolam, Perahu besar hendak berlabuh. Penutup pidato dengan salam, Asslmu alaikum warohmatullah. Awas pisau membuat luka, Kalau luka susah obatnya. Assalamu alaikum pidato dibuka, Mohon jawab dengan sempurna. Laut luas amat dalam, Ikan paus pandai menyelam. Dari lubuk hati yang paling dalam, Kan kubuka pidato dengan salam. Hujan turun kebun basah, Sangat indah tanduk rusa. Sabar itu memang susah, Belajarnya sepanjang masa. Ular panjang pandai berkelit, Meliuk-liuk seperti keris. Bersabar memang terasa pahit, Tapi buahnya sangat manis. Dari sawah membawa gabah, Pakai baju motifnya batik. Sabarkan hati menghadapi musibah, Kan diganti dengan yang lebih baik. Besok ramai sunatan masal, Juragan ikan hendak berlayar. Jangan marah jangan menyesal, Jadilah hamba yang penyabar. Ikan emas suka berenang, Dari sungai hingga telaga. Orang sabar selalu tenang Hidupnya mudah penuh bahagia. Duduk manis di atas tikar, Naik ke atas pakai tangga. Sabar sabar selalu sabar, Itulah jalan menuju surga. Bunga mawar bunga selasih, Air manis sekarang hambar. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa selalu bersabar. Raja Ampat sangatlah indah, Berlibur kesana membawa istri, Salam pertama kurang meriah, Biar kuulang sekali lagi. Nah, itulah beberapa daftar pantun penutup pidato yang bisa saya sajikan. Semoga adanya pantun tersebut dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi teman-teman semua. Sekian dari saya sampai jumpa di pembahsan yang lainnya.
Sering kali bagi sebagian orang, mendengarkan seseorang yang akan berpidato merupakan sesuatu yang menjenuhkan. Apalagi yang berorasi memberi materi pidato yang tak menarik dan monoton. Oleh karena itu, sebagai orator atau pun pembawa acara MC, Anda perlu melihat dan memahami situasi audiens hadirin agar bisa mendapat respon positif ketika Anda menyampaikan isi sedikit guyonan humor di sela-sela pidato, bisa menjadi cara yang bagus untuk menarik perhatian para audiens. Selain itu, menyampaikan sebaris pantun di awal pembukaan pidato juga bisa menjadi pilihan yang atraktif dalam menarik perhatian para pembukaan acara juga sebaiknya disajikan oleh seorang MC, protokol acara, ataupun moderator dengan tujuan menghangatkan dan mencairkan suasana. Nah, di bawah ini, Anda bisa membaca kumpulan contoh pantun pembuka pidato dan pantun pembuka sebuah acara, seperti acara ceramah, acara pernikahan, acara sekolah, dan acara pertemuan Buah pepaya bukan potato Bawa ke pasar diangkut bemo Izinkan saya membuka pidato Moga kelak dapat Malam dingin ada gendruwo Sambil santap sepiring soto Bila hadirin sudah legowo Bolehkah saya mulai pidato?3. Dari Surabaya ke Toronton Bawa kelapa dan jajan bakpao Sebelum saya mulai pidato Jangan lupa sediakan Datang mama membawa coto Bapak lupa perbaiki trafo Takkan lama saya pidato Hanya sekedar memberi Jualan lontong ke negara Kongo Rasanya enak ditambah soto Jangan bengong, jangan melongo Karena saya akan Dari Korea datang Naruto Singgah sekejap membeli bakso Izinkan saya sampaikan pidato Walau isinya hanya Temannya Krilin bernama Popo Ingin berperang lawan Baruto Buat hadirin yang merasa kepo Mari dengarkan saya Dari perempatan jalan Subroto Ibu berjumpa dengan Bang Tiyo Beri kesempatan saya pidato Mohon dengarkan, janganlah Makan siang di depan resto Pengunjung padat di sebelah toko Izinkan saya membuka pidato Secara singkat, nggak Beli kurma di Purwokerto Jalan cepat kaki keseleo Mungkin lama saya pidato Karena ngoceh seperti Ada buaya bisa bersalto Badannya besar dari Sawahlunto Sebelum saya baca pidato Izinkan saya berswa Planet kecil bernama Pluto Terbang ke sana dengan Pajero Mohon izin untuk berpidato Moga dapat sambutan Cumi-cumi dimasak presto Aromanya harum sambal balado Izinkan kami sampaikan pidato Harap maklum isinya Buah pepaya di bawah kursi Buah salak dicampur bakmi Izinkan saya membuka orasi Moga kelak dapat Ada margarin ditambah terasi Lalu tuangkan di atas nasi Kepada hadirin minta permisi Bolehkah saya mulai orasi?16. Ke Surabaya beli bagasi Naik becak disapa polisi Sebelum saya mulai orasi Mohon saudara tahan Jualan delima ke Bekasi Dapat uang buat donasi Takkan lama saya orasi Hanya sekedar Ikan belut tidak bersisik Lumba-lumba sedang beraksi Jangan ribut, jangan berisik Karena saya akan Jalan bergaya penuh sensasi Saat berdiri terlihat seksi Izinkan saya sampaikan orasi Moga menjadi bahan Ada mobil di dalam garasi Warnanya hitam, ramah suspensi Buat hadirin yang merasa depresi Mari dengarkan saya Buah rambutan terasa basi Sudah hilang semua nutrisi Beri kesempatan saya orasi Mohon dengarkan, walau Ke pasar raya lihat musisi Bapak pulang setelah operasi Izinkan saya membuka orasi Secara singkat, nggak banyak Kapal layar, kapal penisi Burung camar menari-nari Mungkin lama saya orasi Saya ngoceh kesana Suara nada dengan perkusi Siswa di kelas membaca puisi Sebelum saya baca orasi Izinkan saya senyum Ada pengerajin menumbuk besi Kawat dirakit buat pondasi Mohon izin untuk berorasi Moga nanti dapat Kota kecil banyak polusi Tidak nyaman secara privasi Izinkan kami sampaikan orasi Harap maklum tak sesuai Anak petani pergi ke hutan Lihat jalan di sebelah kanan Saya di sini beri sambutan Moga saudara akan Cendrawasih di atas buritan Datang badak membawa ikan Terima kasih diberi kesempatan Tak akan banyak saya Patah tongkat dari besi Karena terkena radiasi Walau singkat beri orasi Moga bisa jadi Kaki luka di saat malam Karena jatuh di tepi kolam Orasi dibuka dengan salam Moga pesannya sampai ke Pembuka Pidato Penuh Makna***31. Bunga sekuntum dari pohon talas Di Purwokerto anak bersekolah Assalamualikum mohon dibalas Ku buka pidato dengan Hari kamis membeli nasi ketan Di Mojokerto belajar agama Terima kasih telah diberi kesempatan Saya berpidato takkan Persib Bandung lawan Mitra Kukar Dapat piala boleh dipajang Tolong hadirin siapkan tikar Karena pidato saya agak Ke samudera naik kapal selam Udaranya panas dan juga lembab Kalau saya nanti memberi salam Jangan lupa hadirin Jalan sendiri dari kemarin Ke Gorontalo membeli terasi Saya berdiri di hadapan hadirin Moga pidato ini memberi Pagi-pagi menggoreng terasi Saat makan jangan berisik Saya di sini mau orasi Moga bisa seru dan Sepotong besi boleh dibeli Buat dipasang bersama pipa Sebelum orasi ini kita mulai Salam agama jangan Beli bakso di pulau Bali Beli bunga dibuat bonsai Kalau pidato saya mulai Mohon disimak hingga Kalau makan jangan berserakan Jagalah dapur biar tak berantakan Mumpung salam belum saya ucapkan Yang ingin ke wc saya Simpang kanan ada pasar seni Letaknya strategis di tengah kota Pada kesempatan yang berbahagia ini Izinkan saya menyampaikan sepatah Perahu kecil berlayar ke Atlanta Diterjang gelombang saat berkelana Pidato ini hanya sekedar kata Semoga tetap memiliki Jalan jalan ke kota merapi Pulangnya membawa sebungkus soto Saya berdiri di mimbar ini Untuk membawakan sebuah Ikan tongkol dimakan kura-kura Siripnya putih hilang ekornya Kepada protokol pembawa acara Terima kasih atas Tanah kering jangan digali Tanah basah tumbuhlah gulma Sebelum orasi saya mulai Izinkan saya perkenalkan Gubernur datang mencari aspirasi Masyarakat kecil inginkan solusi Izinkan saya memulai orasi Moga nanti mendapat Makan malam dengan ikan Ikan asin dari kota Tarakan Salam hangat saya ucapkan Sebelum orasi dilaksanakan47. Gadis cantik kebarat-baratan Seleranya mahal suka lamborgini Terima kasih atas kesempatan Untuk membawakan orasi Sambal terasi campur gulali Dimakan pagi sebelum bercukur Sebelum orasi saya mulai Mari awali dengan berucap Pantai abrasi di dalam goa Airnya meluap hanyutkan bahtera Ku mulai orasi dengan doa Moga berkesan di hati Duduk sendiri di Taman Kartini Menanti pacar sejak kemarin Sebelum memulai orasi ini Izinkan saya menyapa Siang hari makan bakso basi Malam hari makan ikan teri Karena sudah saatnya orasi Mari mulai membahas Hari jumat pergi ke penghulu Untuk resmikan status hubungan Saya ucapkan bismillah dahulu Moga orasi ini diberi Kue serabi baru dibeli Porsi banyak habis sendiri Sebelum orasi saya mulai Izinkan saya perkenalkan Ada tikus mencari makan Tikus bertengkar dengan kera Salam manis saya haturkan Sebagai salam pembuka Foto lama jadi kenangan Kenangan indah sama Anjasmara Salam hangat para undangan Moga bahagia mengikuti juga Pantun Penutup PidatoPantun Pembuka Acara dari MC56. Mentari terbit belumlah tinggi Jalan sendiri menunggu pacar Assalamualaikum selamat pagi Moga acara ini berjalan Badan kekar umurnya tua Bawa pedang bukanlah petani Apa kabar hadirin semua Selamat datang di acara Bertemu teman yang lama tak sua Ternyata dia bergelar sarjana hukum Assalamualikum kawan semua Semoga bibir berhias Singgah sebentar di rumah Kadir Meminta tomat dan pepaya Untuk Anda yang telah hadir Salam hormat dari Sakit perut jangan ditahan Karena banyak makan makaroni Puji syukur kepada Tuhan Kita bertemu di acara Nasi ketan ditambah ragi Jadikan tape buat nostalgia Hadirin sekalian selamat pagi Semoga selalu sehat Jangan berisik naik sepeda motor Dari kota Solo membawa gitar Terima kasih saudara moderator Izinkan saya berpidato Air beriak tanda tak dalam Air tenang seperti berlian Izinkan saya ucapkan salam Untuk para hadirin Pagi hari makan kelapa Rasanya enak bikin tertawa Kita di sini telah berjumpa Untuk acara yang Biarkan kayu menjadi abu Abunya putih bagaikan susu Selamat datang bapak dan ibu Tetap semangat janganlah Mentari tenggelam menjelang petang Burung kasuari mondar-mandir Kami ucapkan selamat datang Terima kasih berkenan Wanita jelita menjadi biduan Bingung sejenak cari alamat Selamat datang tuan dan puan Moga acara ini membawa Petik sekuntum bunga pematang Bunganya kecil dimakan ngengat Assalamualaikum selamat datang Ku sapa hadirin dengan Tanjung pinang tanjung pura Pantainya indah dekat bandara Hati senang jiwa gembira Kita bersua di sebuah Jauh pulau dari Malaka Pergi haji ke kota mekah Dengan bismillah acara dibuka Moga semuanya mendapat Semua tulisan harus dirangkum Sebelum dikirim ke Kota Belgia Ku ucapkan assalamualaikum Untuk hadirin hadirat yang Petiklah mangga dengan galah Jatuh dua menjadi terpencar Izinkan saya ucapkan bismillah Moga acara berlangsung Tujuh kereta kita sandarkan Biar tak lelah mengangkut vanila Sebelum acara kita lanjutkan Mari sejenak tundukkan Cinta perih di titik nadir Pacar menjauh, sedihlah hati Terima kasih berkenan hadir Moga Tuhan selalu Nelayan menangkap ikan tongkol Dijual dua ke pasar raya Saya di sini sebagai protokol Semoga bisa membawakan Mendapat daun si anak dara Di bawah sarang burung tempua Salam santun pembuka bicara Selamat datang untuk Ingin rasa memakan kari Kari cendawan batang keladi Girang rasa tidak terperi Bertemu rekan yang baik Motor rusak jangan dipukul Nanti bisa menjadi mati Karena semua sudah berkumpul Mari kira buka acara Ada anak pergi dengan ibunya Jalan-jalan bermain di labirin Izinkan saya menyapa semuanya Selamat pagi untuk para Jalan-jalan membawa kolintang Dari kota makan soto babat Terima kasih telah berkenan datang Meski cuaca kurang Pohon nangka tinggal sebatang Nangka unik berbuah tomat Saya ucapkan selamat datang Untuk para hadirin yang Ada burung diatas dahan Dahannya ada di pohon beringin Saya ucapkan salam pembukaan Kepada semua para Di kota Padang ada goa keramat Letaknya dekat dari rumah Si Mamat Selamat datang hadirin yang terhormat Moga senantiasa mendapat Hidung mampet berisi lendir Bersin-bersin kaki terkilir Terimakasih telah berkenan hadir Semoga rejeki terus Adik mendengkur jangan ditahan Dia bermimpi bertemu bekantan Puji syukur panjatkan kepada Tuhan Telah memberi nikmat berupa Pantun Humor Memulai Pidato86. Malam jumat bermain catur Duduk di kursi kepala terbentur Mohon maaf segala tutur Pidato ini mungkin agak Masak kuah ditambahkan kecap Kecap mahal dari kota Papua Sepatah kata akan saya ucap Moga berguna buat hadirin Di kota Berlin banyak melati Melati putih buat seremoni Semua hadirin yang saya hormati Terima kasih akan mendengarkan pidato Biru laut seperti kolam Ikan paus pandai menyelam Dari lubuk hati yang paling dalam Saya buka pidato dengan salam. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh90. Mentari senja telah tenggelam Hujan turun mulai terjatuh Ku awali pidato dengan salam Assalamualaikum warahmatullahi Untuk apa membuat tato Dosa besar bisa terkutuk Kalau saya sedang pidato Tolong tahanlah kalau Badan gemuk banyak lemak Kalau lebaran buat ketupat Terima kasih bersedia menyimak Moga pidato ini bawa Ketika tua sakit punggung Mama bertato cantik jelita Bukan maksud untuk menyinggung Saya akan pidato sampaikan Tidur nyenyak di atas ranjang Air mengalir di kolam ikan Pidato saya mungkin panjang Moga nanti tetap Jalan-jalan ke kota Mekah Ingin sembahyang berlama-lama Semoga orasi ini membawa berkah Membawa rahmat untuk Mahal harganya si batu bacan Bacan dibeli hijau warnanya Salam pembuka aku ucapkan Semoga semua dalam Malam-malam terkena batuk Bapak senang menonton drama Kulihat teman-teman sudah ngantuk Tenang saja, pidatonya takkan Sakit demam sejak kemarin Jika lemas itu bahaya Terima kasih para hadirin Mau berkenan mendengarkan Tubuh gendut kelebihan lemak Cegah tubuh agar tidak melipat-lipat Terima kasih yang mau menyimak Moga orasi ini mengandung Hari senin ke kota tua Naik kuda membawa pepaya Terima kasih hadirin semua Moga berkenan mendengar Assalamualaikum Pembuka Pidato***101. Belajar Fisika, teori kuantum Belajar Kimia, tentang kalium Kata pembuka, assalamualaikum Teh dan kopinya silakan Berolahraga memakai kostum Bajunya coklat kena yodium Pidato dibuka dengan assalamualaikum Maaf terlambat, mohon Opa belajar cara merangkum Merangkum kitab bertema nujum Saya buka dengan assalamualaikum Tolong dijawab sembari Buah mangga sedang ranum Diberi sambal enak rasanya Kuucapkan Assalamualaikum Salam sejahtera buat Semua tulisan harus dirangkum Sebelum dikirim ke Kota Belgia Ku ucapkan assalamualaikum Untuk hadirin yang Pantun Pembuka Pidato106. Isilah tangki dengan minyak Untuk membakar semak-semak Pidato ini tak banyak-banyak Mudah-mudahan bisa Bendera berkibar sudah terpasang Dipasangnya menggunakan benang Pidato dibuka dengan selamat siang Semoga undangan merasa Dari Jakarta menuju Tidore Jangan lupa membawa pare Pidato dibuka dengan selamat sore Mari meriahkan dengan kata Perahu mendarat, kapal menyelam Berinvestasi di dunia saham Pidato dibuka dengan selamat malam Moga nanti bisa membuat Malam Selasa malam keramat Banyak setan pergi ke kota Dengan segala rasa hormat Izin menyampaikan sepatah Buah kelapa dicampur tomat Lalu dijual sama Bang Mamat Pidato dibuka dengan penuh rahmat Mohon disimak secara Anak ayam disangka tekukur Jalan ke pantai harus diukur Simak pidato dengan panjat syukur Janganlah sampai tidur Pohon jati di tepi kolam Beli terasi di saat malam Dari hati yang paling dalam Awali orasi dengan ucapan Ayo berpikir secara praktis Jangan bersikap terlalu sinis Pidato ini mungkin agak kritis Mohon hadirin duduk yang Setelah berlari, sikatlah gigi Jangan hanya diam berdiri Pidato dimulai dengan selamat pagi Semoga kabarnya sehat Pembuka Pidato untuk Warga116. Membeli tas pakai uang receh Raginya hancur karena meleleh Pidato dibuka buat warga Aceh Moga rejeki banyak Baju kertas pakai di badan Diambil dua sama Bu bidan Pidato dibuka buat warga Medan Rajin bekerja jadi Mari bersuara, mari berdendang Jangan lupa memakai selendang Pidato dibuka buat warga Padang Rejeki numpuk, sedap Telur menetas di kolam renang Airnya jernih membuat senang Pidato dibuka buat warga Tanjung Pinang Semoga damai dan selalu .Kopi segelas di depan serambi Berteman dengan kue serabi Pidato dibuka buat warga Jambi Semoga hari penuh Kembang kertas dihisap kumbang Kumbang pergi ke dalam lubang Pidato dibuka buat warga Palembang Fokuskan pikiran jangan Kakak kelas belajar menghitung Sebatang baja dibuat patung Pidato dibuka buat warga Belitung Semangat kerja meraih Jalan terbatas menuju kampung Bapak pergi membeli tepung Pidato dibuka buat warga Lampung Moga rejeki banyak Tidur pulas ketemu penghulu Mau kawin menjelang pemilu Pidato dibuka buat warga Bengkulu Moga rejeki datang Yang sedang pentas seorang balita Disayang bunda seperti permata Pidato dibuka buat warga Jakarta Semoga hari penuh suka Parut kelapa dibuat santen Disaring dengan kain linen Pidato dibuka buat warga Banten Moga rejeki banyak Lihat sepintas memakai kerudung Lirik matanya, kaki tersandung Pidato dibuka buat warga Bandung Rejeki berlimpah setinggi Selembar kertas dibakar arang Baunya menyengat bagai belerang Pidato dibuka buat warga Semarang Rejeki cukup, tiada yang Celana atas, bajunya kemeja Dibeli Bapak di depan gereja Pidato dibuka buat warga Jogja Tetap semangat untuk Di pasar raya, jualan pepaya Harganya murah hemat biaya Pidato dibuka buat warga Surabaya Tambah hebat dan makin Pohon beluntas di pinggir kali Tempat menyepi di bulan Juli Pidato dibuka buat warga Bali Semoga hepi, tanpa Lampu lalu lintas agak temaram Membuat suasana terasa suram Pidato dibuka buat warga Mataram Semoga hidup semakin Di sungai Brantas banyak ketapang Pohonnya tinggi, dahannya rimpang Pidato dibuka buat warga Kupang Moga hari ini terasa Kopi segelas terasa enak Sambil berpikir termenung sejenak Pidato dibuka buat warga Pontianak Moga rejeki beranak Kemeja atas buat bergaya Baju cewek namanya kebaya Pidato dibuka buat warga Palangkaraya Banyak rejeki dan makin Sambal panas rasanya asin Beli di pasar, habislah bensin Pidato dibuka buat warga Banjarmasin Rejeki melimpah Besi ditebas dengan gerinda Disambung empat, di atas tenda Pidato dibuka buat warga Samarinda Kerja semangat jangan Celana ketat disebut kolor Dibeli empat sama Pak Mandor Pidato dibuka buat warga Tanjung Selor Tarik semangat, janganlah Pencet jerawat datang komedo Sambil menyantap sambal balado Pidato dibuka buat warga Manado Untung banyak, bertambahlah Ke angkasa pake apollo Lalu mendarat di rumah joglo Pidato dibuka buat warga Gorontalo Moga rejeki datang Kucing alas suka malu-malu Kucing besar dari Honolulu Pidato dibuka buat warga Palu Moga keuntungan bertambah Anak selebritas membawa keju Lalu sembunyi di bawah baju Pidato dibuka buat warga Mamuju Semoga jaya dan makin Cantik ayamnya, bernama bekisar Dibeli sepasang oleh kaisar Pidato dibuka buat warga Makasar Bisnis berkembang semakin Ikan dikupas kulitnya berduri Dipancing di kali sama Mas Feri Pidato dibuka buat warga Kendari Semoga hari semakin Celeng alas dibuat abon Dimakan sedikit sambil menonton Pidato dibuka buat warga Ambon Tetaplah kuat seperti Anak ke kelas, datanglah mertua Sehabis makan bersama Joshua Pidato dibuka buat warga Papua Rejekinya lancar buat Kena hukum jangan dipikirin Assalamualaikum para Bunga sekuntum buat kenangan Assalamualaikum para Soto gulali diberi bakmi Enak dimakan bersama suami Pidato dimulai dengan hati bersemi Dalam suasana yang cukup Beli sekilo si buah tomat Datang kera di malam jumat Awali pidato dengan salam hormat Semoga acara mendapat Pohon nangka tumbuh sebatang Malam dingin dipenuhi bintang Pidato ku buka selamat datangā Moga hadirin rejekinya Bapak petani bawa kelapa Kelapa dibeli sama pertapa Di pidato ini saya menyapa Buat hadirin yang indah Tanam kentang dirapat-rapatkan Datang petani mencari celana Selamat datang saya ucapkan Moga pidato ini memberi Buah cery, buah ketumbar Ayam bekisar sayapnya lebar Saya berdiri di atas mimbar Hanya sekedar tanyakan Air tajin obati saraf Agar tidur terasa nyenyak Mohon izin dan juga maaf Saya pidato tak kumpulan pantun untuk membuka sebuah pidato. Semoga bisa memberi inspirasi untuk Anda. Selanjutnya, baca juga kumpulan pantun terbaik berikut iniPantun Akhir Kata PenutupPantun Ngajak NikahPantun Hari SabtuPantun Pernikahan RomantisPantun Akhiran āaiāKumpulan Pantun 3 BaitPantun Kesehatan Peredaran DarahPantun Hitam ManisPantun Bulan AgustusPantun Lamaran LucuPantun Pembuka BicaraPantun Ajakan BelajarPantun Lucu 2 BarisPantun Bulan AprilPantun Selamat Malam
Pantun Penutup Acara ā Tidak sedikit pembawa acara menggunakan pantun penutup acara dalam acara formal maupun informal. Biasanya penggunaan pantun dalam penutup dalam acara formal digunakan setelah susunan acara selesai dilaksanakan dan doāa selesai dipanjatkan. Pantun yang disuarakan pun biasanya terkesan lebih formal dengan kata-kata yang menyatakan permintaan maaf atas kurangnya kesempurnaan dalam acara. Bila melihat sekilas dari paparan ini lalu, apa sih sebenarnya pantun penutup dalam acara dan apa saja jenisnya? Mari simak ulasan berikut ini Mengenal Pantun Penutup dalam Acara Formal dan Informal Layaknya yang sempat dibahas sebelumnya bahwa pantun juga seringkali digunakan dalam acara formal maupun informal. Biasanya pantun ini sendiri disebut sebagai pantun penutup acara. Penggunaan pantun penutup seperti ini biasanya akan disampaikan oleh pembawa acara setelah susunan acara mendekati pada akhir. Pada acara formal sendiri pantun ini seringkali digunakan sebagai bentuk kalimat berirama yang diharapkan dapat mencairkan suasana formal yang tengah diselenggarakan. Terkait dalam penggunaannya sendiri pantun seperti ini juga seringkali digunakan untuk memberikan kesan kepada audiens yang datang. Bahkan tidak jarang pantun untuk penutup acara ini digunakan dalam suatu sesi presentasi untuk mencairkan suasana yang terlalu serius. Tentunya hal ini dilakukan juga untuk memberikan kesan berbeda pada sesi presentasi yang telah disampaikan seseorang. Namun, selain dalam acara formal tentunya pantun bukan lagi hal baru dalam acara informal. Pembawa acara tentu tidak lagi asing dalam melontarkan kalimat penutup menggunakan pantun dalam acara yang lebih santai seperti halnya ulang tahun. Reuni juga seringkali menjadi acara lain yang menggunakan pantun penutup sebagai kalimat akhir dalam sesi acara. Penggunaan pantun dalam acara informal sendiri tentunya akan terdengar menggunakan bahasa yang lebih santai dan jenaka. Hal ini tentu berbeda dalam pengaplikasiannya dalam acara formal yang cenderung menggunakan bahasa lebih formal dan santun. Baca Juga Pantun Penutup Pidato Menilik Jenis Pantun Penutup dalam Acara Formal Pantun penutup acara formal tentunya akan cenderung menggunakan bahasa yang lebih sopan dan biasanya pantun ini akan disampaikan oleh pembawa acara. Pada pengalikasiannya pantun ini sendiri akan digunakan sebagai bentuk kalimat pencair suasana oleh pembawa acara. Jenis dari pengalikasian pantun ini sendiri juga cukup beragam. Hal ini akan tergantung dari acara formal yang tengah berlangsung. Nah, lalu apa saja sih jenis dari pantun penutup untuk acara formal dan apa saja contohnya? Berikut ulasan lengkapnya 1. Pantun Penutup untuk Wisuda Wisuda adalah acara formal dan sakral yang menjadi penantian setiap siswa maupun mahasiswa. Acara yang selalu digelar dengan khidmat ini seringkali membuat suasana dalam ruangan tampak lebih serius. Menilik dari sinilah kemudian tidak jarang pembawa acara akan menyampaikan pantun penutup acara sebagai kalimat penutup yang mencairkan suasana tegang. Contoh dari pantun penutup untuk wisuda ini sendiri diantaranya adalah Dijalan bertemu adik sedang bersepeda Dibelakangnya kakak membawa makanan untuk si uda Kami ucapkan selamat kepada semua peserta wisuda Sukses selalu dalam berkarya Cantiknya begitu indah bunga kamboja Laksana tercantik diantara lainnya bunga Mari berjalan kedepan bagi para wisuda Menata masa depan lebih berwarna Pagi ini ibu membeli ikan bawal Begitu merah warnanya Wisuda ini adalah langkah awal Supaya mendapat masa depan yang cerah Penggunaan pantun wisuda ini biasanya memang berkesan menggunakan bahasa formal dengan kalimat penyemangat untuk peserta wisuda. 2. Pantun untuk Musrebag Acara resmi seperti musrebag juga seringkali diselipkan pantun penutup acara untuk memberikan kesan santai atas musyawarah rencana pembangunan yang telah didiskusikan. Musrebag yang memang merupakan acara resmi dengan berbagai tamu berkepentingan tentu akan seringkali menimbulkan ketegangan dalam diskusi. Inilah yang kemudian membuat pembawa acara memilih menggunakan pantun penutup sebagai bentuk pencair suasana supaya tidak lagi tegang. Nah, lalu apa saja contoh pantun yang cocok untuk acara seperti ini? Berikan 3 contoh diantaranya Pergi ke kebun untuk memetik buah Ternyata pohonnya terlalu tinggi Saya ucapkan maaf bila ada salah Sekian sudah musyawarah kali ini Melihat mangkuk belum terisi Padahal ayah sudah lapar sekali Terimakasih sudah datang menghadiri Semoga selalu sehat supaya bisa bermusyawarah kembali Dari Malang mampir ke kota Kediri Ternyata disana sudah dinanti Terima kasih atas musyawarah hari ini Semoga amanah dalam menjalani tugas nanti Tentunya kata penutup menggunakan pantun haruslah digunakan dalam tata bahasa yang sopan oleh pembawa acara dalam musrebag. 3. Pantun Penutup untuk Presentasi Jenis pengaplikasian pantun penutup acara ini juga bisa dilakukan dalam sesi formal dalam presentasi. Pengaplikasiannya dapat dilakukan setelah presentasi selesai dilakukan. Tentunya penggunaan bahasa yang santun adalah kunci dalam penggunaan pantun dalam sesi presentasi. Hal ini dapat dilakukan untuk mengurangi suasana tegang setelah presentasi dilakukan. Tentunya penggunaan bahasa dalam hal ini sangat perlu diperhatikan bagi individu pemateri yang menyampaikan pantun. Berikut ini adalah 3 contoh pantun yang bisa digunakan dalam sesi presentasi Menjenguk nenek di sudut desa Tidak lupa membawa es selasih Cukup presentasi singkat dari saya Tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih Di Belakang rumah tumbuh satu pohon mahoni Begitu rindang dan lebat daun terlihat mata Itulah tadi presentasi dari kelompok kami Terima kasih banyak kami ucapkan kepada Anda Melihat adik duduk di kursi Sendiri tidak ada yang menemani Sekian terima kasih presentasi dari kami Kini kami pamit undur diri Menyelipkan kata-kata jenaka dalam pantun untuk presentasi juga bisa dilakukan namun, tentunya memperhatikan kesopanan bahasa dalam penyampaian adalah hal penting. Baca Juga Pantun Perkenalan 4. Pantun Penutup untuk Pidato Acara lain yang bisa menggunakan selipan pantun dalam penutup acara formal tentu saja adalah pidato. Tentu dalam pidato bukan lagi hal asing mendengar adanya pantun dalam sesi penutupnya. Biasanya adanya selipan pantun ini digunakan untuk menetralisir suasana yang terasa terlalu formal dan hening selama pidato berlangsung. Nah, untuk mengetahui apa saja contoh pantun yang cocok digunakan dalam acara ini maka, mari simak ulasannya berikut ini Sore nanti ayah pergi ke Surabaya Tidak lupa adik ingin dibelikan sepatu Sekian terima kasih pidato saya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Membeli bunga ke pasar tua Begitu indah berwarna putih Saya ucap maaf bila ada salah kata Akhir salam saya ucapkan terimakasih Melihat eloknya warna kamboja Namun, tidak seputih warna melati Sekian terima kasih pidato dari saya Sampai bertemu lagi dilain hari Tidak jarang pembawa acara juga akan memberikan kata-kata jenaka dalam pantun penutup supaya membuat suasana kembali cair. 5. Pantun Penutup untuk Seminar Pantun penutup acara berikutnya juga bisa digunakan dalam acara seminar. Acara resmi satu ini seringkali menghadirkan berbagai kalangan penting sebagai pemateri. Manilik dari sinilah kemudian penggunaan bahasa yang santun juga diperlukan dalam pengaplikasian pantun penutup untuk seminar. Penggunaan pantun penutup ini juga seringkali digunakan oleh pembawa acara untuk membuat acara terasa lebih hangat. Terkadang ada pula yang menggunakan pantun jenaka dalam acara ini. Namun, tentunya tata bahasa yang baik tetap harus diperhatikan. Berikut adalah 3 contoh pantun penutup dalam seminar yang bisa dijadikan referensi Melihat burung terperangkap di kandang Begitu merdu kicauannya di pagi hari Saya ucapkan terima kasih karena berkenan datang Semoga ilmu hari ini bermanfaat bagi diri Melihat kakak datang kemarin kemarin Membawa satu buah kelapa Terima kasih banyak wahai para hadirin Begitu baik mau mendengarkan saya Pagi tadi melihat komedi Doyok dan Kadir Begitu lucu menggelitik hati Terima kasih banyak bagi yang hadir Semoga acara ini bermanfaat hari ini Tentunya pantun untuk acara seminar ini hanyalah sebagian kecil contoh dari berbagai pantun penutup yang bisa digunakan. Hal ini tergantung dari acara seminar yang tengah dihadiri atau dilaksanakan. Contoh Pantun Penutup untuk Acara Informal Sempat disinggung sebelumnya bahwa pantun penutup tidak hanya digunakan dalam acara formal namun juga informal. Tentunya dalam konteks informal, bahasa yang digunakan dalam pantun bisa lebih santai dan jenaka. Penggunaan pantun dalam acara informal sendiri pada dasarnya bukan lagi digunakan sebagai kalimat pelebur suasana. Pantun ini sendiri memang sering digunakan untuk membuat acara semakin hangat dan menyenangkan untuk diikuti. Tidak heran bila pada akhirnya akan ada kata-kata jenaka yang terselip di dalamnya pada setiap kalimat yang diucapkan oleh pembawa acara. Nah, lalu apa saja sih jenis dan contoh dari pantun penutup untuk acara informal ini? Berikut ulasan lengkapnya 1. Pantun Penutup untuk Acara Lamaran Jenis pantun penutup yang pertama bisa digunakan sebagai kata-kata penutup untuk acara lamaran. Perasaan nervous tentu menjadi hal yang seringkali dihadapi oleh setiap orang yang tengah dalam acara ini. Khususnya dua sejoli yang tengah dalam acara lamaran. Hal inilah yang kemudian membuat pembawa acara diharuskan mampu mencairkan suasana supaya kedua sejoli tidak lagi merasa tegang maupun nervous. Nah, untuk mengatasi hal ini biasanya pantun adalah salah satu cara tepat sebagai kata penutup yang menyenangkan. Lalu, bagaimana contoh penggunaan pantun yang sesuai untuk acara lamaran? Berikut 3 diantaranya Melihat pohon tumbuh di tanah wakaf Ternyata disana ada pula kelinci Saya mohon maaf bila ada kata yang khilaf Sampai jumpa sampai bertemu kembali Pergi ke toko membeli sajadah Terlihat petugas mengambil makanan dari lemari Semoga Allah berikan berkah Untuk acara lamaran hari ini Melihat ayah memetik buah mangga Buahnya masak enak rasanya Mari harapkan berkah dari sang Pencipta Supaya lamaran hari ini mendapatkan keberkahan-Nya Sama seperti yang sempat dibahas bahwa pantun ini seringkali digunakan untuk membuat suasana lamaran lebih hidup dan cair. Menilik dari sinilah kemudian penggunaan pantun penutup jenaka juga bisa jadi referensi tepat. Baca Juga Pantun Pernikahan 2. Pantun Penutup Menggunakan Bahasa Jawa Rekomendasi pantun penutup untuk acara informal berikutnya juga bisa dengan menggunakan bahasa Jawa. Penggunaan bahasa Jawa ini sebenarnya bisa diaplikasikan dalam dua jenis acara baik formal maupun informal. Berikut 2 diantaranya Tumbas santen teng peken Mlampah teng peken Beringharjo Kulo kinten sampun cekap semanten Sedoyo lepat kulo nyuwun pangapuro Tuku beras ing gunung batur Budale kerasa medeni Sampun cekap kulo matur Pangapuranipun menawi ndukani Penutup Tentunya penggunaan pantun untuk acara informal ini bisa digunakan dalam acara apapun yang sekiranya terasa santai atau bahkan semi formal. Penggunaan bahasa daerah juga akan memberikan kesan lebih santun dalam acara semi formal. Namun, penggunaan kata sisipan bahasa daerah juga bisa membuat suasana terasa lebih cair dan jenaka. Nah, itulah tadi sekilas tentang pantun penutup acara yang bisa digunakan untuk memberikan kesan lebih hidup dalam acara baik formal maupun informal. Tentunya menggunakan bahasa yang tetap santun sesuai dengan acara yang tengah diadakan adalah hal penting yang perlu diperhatikan. Pantun Penutup Acara
pantun penutup pidato bahasa aceh