KetuaCaretaker DPD KNPI Kota Medan, Ryan Juskal menyatakan, peranan para pemuda saat ini, harus konkrit dengan kegiatan positif. DPD KNPI Kota Medan, lanjutnya, juga mengajak seluruh elemen pemuda untuk tetap melakukan kegiatan positif untuk masyarakat Kota Medan.
PemudaIndonesia harus siap hadapi globalisasi. Alif Ahmad. Selasa, 28 Januari 2014 - 01:37 WIB
WahaiPemuda, Kalian Harus Berperan Atasi Perubahan Iklim . Anda harus bisa mendorong para pemimpin dunia untuk memenuhi komitmen mereka dalam COP26," ujar Sharma kepada para delegasi muda Y-20 berdasarkan siaran resmi Y-20 Indonesia, Rabu (20/7/2022). Pemuda pula yang harus memastikan Indonesia tetap berada di jalur tepat ini. Sebab
Dikolam renang Jatidiri, Semarang, Jumat, 5 Agustus 2022 para perenang Indonesia berhasil menambah 8 medali emas di hari terakhir. Hasil tersebut menasbihkan tim Merah Putih sebagai juara umum di cabang renang dengan catatan 29 medali emas, 31 medali perak, 27 medali perunggu dengan total 87 medali. Torehan ini pun sekaligus melewati target
Melaluitulisan ini, penulis ingin mengajak para generasi muda untuk turut andil dalam upaya pemulihan Indonesia. Tidak perlu hal yang besar, kamu bisa ikut berpartisipasi memulihkan Indonesia dengan lima hal di bawah ini. 1. Belajarlah dengan sungguh-sungguh ilustrasi belajar (
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. BERI aku orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Sebuah ungkapan luar biasa dari Bung Karno terkait dengan peran pemuda. Melalui Presidensi G-20 yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, Indonesia mendorong pemulihan ekonomi global yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan. Forum kerja sama multilateral ini menjadi wadah untuk menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang di dunia, dan mengakselerasi pemulihan di sisi kesehatan dan ekonomi. Melalui G-20, pemuda Indonesia dapat memberikan andil besar dalam menentukan arah kebijakan serta menjadi wadah konsultasi resmi bagi kaum muda di seluruh negara G-20 untuk berdiskusi masalah global. Kesempatan memperkuat peran pemuda dalam Presidensi G-20 ini menjadi semakin besar karena didorong juga dengan kondisi Indonesia yang saat ini memiliki piramida penduduk. Menurut data dari Bappenas, piramida penduduk Indonesia didominasi usia produktif yaitu pada rentang usia 20-40 tahun, terbanyak di usia 30-an. 'Dari Kita Dulu', itulah yang mampu menjadi jargon para kaum muda dalam berpartisipasi aktif di Presidensi G-20 Indonesia. Tak harus dalam lingkup yang luas, Presidensi G-20 memiliki kesempatan untuk mendorong kaum muda Indonesia sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus. Lebih dari itu, para pemuda Indonesia pun mampu mewujudkan penyegaran dalam beberapa aspek yang turut menjadi fokus di Jalur Sherpa G-20. Jalur Sherpa membahas isu-isu ekonomi nonkeuangan seperti sektor energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, antikorupsi, lingkungan, hingga perubahan iklim. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tentang beberapa isu penting yang perlu menjadi fokus kaum muda secara nasional dan global, yaitu ketenagakerjaan, transformasi digital, lingkungan, khususnya terkait transisi dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi sirkular, serta keberagaman dan inklusivitas. Dalam aspek ketenagakerjaan, Presidensi G-20 Indonesia mampu menggali potensi Indonesia untuk memperluas lapangan kerja, utamanya pada sektor pariwisata. Berdasarkan catatan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI, saat ini jumlah kamar hotel bintang dan tidak berbintang di Bali berjumlah sekitar 160 ribu. Tingkat okupansinya berkisar 40an%. Untuk menjaga kinerja bisnis, saat ini para pelaku usaha hotel di Bali berstrategi menawarkan potongan harga alias diskon hingga 40% serta bekerja sama dengan agen pariwisata. Hal ini mampu menjadi angin segar bagi pariwisata, khususnya di Bali untuk membangkitkan geliat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menikmati elok paras Bali. Tak hanya itu, jika melihat dari sepak terjang Indonesia dalam lingkup global, banyak peran yang telah dimainkan oleh Indonesia dalam isu pariwisata seperti perhelatan world superbike WSBK dan perhelatan ajang balap internasional MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Peran global inilah yang diharapkan mampu menjadi amunisi semangat para kaum muda untuk memberikan sinyal akan kesiapan Indonesia di kancah dunia. Laku para pemuda Indonesia pun memilliki sepak terjang yang baik pada aspek entrepreneurship kewirausahaan. Melihat dari isu ekonomi kreatif, generasi muda tidak hanya berperan sebagai job seeker, namun bisa menjadi job creator. Hal yang menarik adalah tren karya anak bangsa yang semakin nyentrik! Salah satunya tampilan Presiden Jokowi yang semakin keren karena menggunakan jaket custom edisi terbatas dengan tema G20 Indonesia. Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, jaket tersebut merupakan buatan produsen lokal asal Kota Bandung, Rabbit and Wheels. Jaket tersebut didominasi warna hitam dengan sedikit aksen warna hijau tua di bagian lengan dan bahu. Di bagian depan jaket, terbentang tulisan G20 Indonesia 2022 dengan slogannya Recover Together, Recover Stronger tersemat di bagian dada sebelah kiri. Jaket G20 Indonesia tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak karya anak bangsa yang menarik dan telah dipasarkan baik secara daring maupun luring. Hal inilah yang seharusnya dilakukan oleh para kaum muda Indonesia untuk menjadikan Presidensi G-20 Indonesia sebagai momentum untuk menarik perhatian dunia. Kaum muda Indonesia juga mampu berperan aktif dalam transformasi digital. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan fintech selama beberapa tahun terakhir sangat fenomenal. Banyak sekali bermunculan produk dan layanan digital yang inovatif dan kompetitif. Program riil yang dibangun oleh pemuda, seperti sejumlah digital platform dalam pembayaran elektronik, medium untuk belajar, serta melakukan e-niaga bisa menjadi solusi bagi tantangan pengembangan literasi digital yang menjadi fokus pemerintah. Hal ini didukung pula dengan kehadiran berbagai perusahaan unicorn dan decacorn di Indonesia. Terlebih lagi, komposisi masyarakat juga akan didominasi oleh anak-anak muda, para digital-natives yang adaptif terhadap perubahan teknologi, dan akan menjadi aktor utama konsumsi global di masa depan. Kaum muda Indonesia juga mampu berperan aktif dalam menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satunya melalui ekonomi melingkar circular economy, yaitu konsep pemanfaatan sampah dalam memanfaatkan nilai suatu barang hingga tidak ada yang terbuang. Menjadi game changer dalam menciptakan pola hidup bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa hal yang dekat dengan kita, mampu membawa dampak berubahan yang besar. Berdasarkan data Indonesia National Plastic Action Partneship yang dirilis April 2020, sebanyak 67,2 juta ton sampah Indonesia masih menumpuk setiap tahunnya, dan 9 persennya atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau dan laut. Di Indonesia diperkirakan sebanyak 85 ribu ton sampah dihasilkan per harinya, dengan perkiraan kenaikan jumlah mencapai 150 ribu ton per hari pada 2025. Jumlah ini didominasi sampah rumah tangga yang berkisar antara 60-75 persen. Kaum muda memiliki peluang untuk memberikan pengaruh perubahan perilaku guna memandu jaringan yang lebih besar menuju gaya hidup yang tidak melebihi batas kemampuan support dari bumi. Memisahkan sampah menurut kategorinya, menggunakan tas daur ulang, botol minum, hingga mengolah sampah organik mampu menjadi pilihan implementasi ekonomi melingkar yang dapat dilakukan oleh para kaum muda. Saatnya yang muda untuk peduli. DariKitaDulu diharapkan mampu mendorong para kaum muda Indonesia untuk menjadi game changer di antara berbagai game players yang akan terlibat aktif pada Presidensi G-20 Indonesia. Efek domino dari para kaum muda inilah yang menjadi titik terang bagi Indonesia untuk bangkit bersama. Make the wave! Peserta Bimbingan Teknik Penulisan Siaran Pers Ditjen IKP Kominfo
Jakarta - Pada 28 Oktober 2021, Bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-93. Sejumlah tokoh memberikan pesan kepada para generasi muda agar siap menghadapi dunia yang terus berubah. Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam sambutan Sumpah Pemuda yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 28/10/2021 mengatakan, pemuda sudah saatnya menjadi pemimpin untuk menenangkan kompetisi di zaman yang serba digital ini. "Dalam dunia yang penuh disrupsi, waktunya pemuda menjadi pemimpin untuk memenangkan kompetisi. Pemimpin yang menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi," ujar Jokowi. Jokowi mengakui, tidak semua pemuda Indonesia berkesempatan untuk menikmati pendidikan tinggi, memahami dunia yang penuh disrupsi, dan memahami perkembangan IPTEK terbaru. "Harus ada pemuda Indonesia yang lain, yang memberitahu kepada yang belum tahu, yang meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada yang kurang," kata Jokowi. Nadiem Makarim Sumpah Pemuda Hari Kemenangan Bagi Generasi Muda Hari Sumpah Pemuda, Presiden Jokowi Ingatkan Zaman Berganti Jadi Serba Digital Tes PCR untuk Pesawat di Jawa-Bali Kini Berlaku 3x24 Jam Selain itu, harus ada juga mereka "yang meningkatkan kesejahteraan kepada yang miskin, yang membuat semua anak Indonesia mempunyai kontribusi yang lebih besar kepada kemanusiaan dan kemajuan bangsa." Menurutnya, inilah esensi dari kepemimpinan, yaitu membantu mereka yang tidak bisa menjadi bisa, dan mereka yang sudah bisa menjadi lebih bisa. Menurut mantan Wali Kota Solo itu, para generasi terdahulu adalah warga pendatang atau migran digital. Jokowi mengatakan, di era digital, pemuda kembali memiliki peran yang sentral. "Pemuda adalah kekuatan terbesar, bonus demografi bagi bangsa Indonesia. Pemuda adalah para pemberani untuk mengambil risiko dan merebut peluang-peluang," kata dia. Jokowi mengatakan, pemuda menjadi yang terdepan dalam menemukan cara-cara baru yang inovatif, serta menjadi pemimpin perubahan di era digital. Jokowi pun mengungkapkan, tumbuhnya startup yang sukses menjadi pemain global dan mengalahkan pemain-pemain lama, merupakan bukti kekuatan pemuda. Selain itu, Jokowi juga menyinggung saat ini semakin banyak musisi dan seniman muda Indonesia yang karyanya diakui dunia. Begitu pula dengan prestasi atlet yang mengharumkan nama bangsa. Sementara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, sekarang saatnya generasi muda untuk terus maju bersama. Tidak hanya mengejar ketertinggalan tetapi juga melewati masa yang penuh tantangan dan keterbatasan. "Sekarang saatnya, jangan mundur lagi. Arahnya satu, maju. Caranya juga satu maju bersama. Kita harus melompat sekarang, karena mengejar ketertinggalan saja tidak cukup. Setelah melewati masa yang penuh tantangan dan keterbatasan, ini waktunya bersatu, bangkit dan tumbuh," ucap Nadiem. Dia meyakini bahwa Indonesia di tangan para pemuda, merupakan Indonesia yang memberikan contoh pada negara dan yang memerdekakan generasi penerus untuk belajar dan berinovasi. Untuk itu Mendikbudristek Nadiem Makarim mengajak para generasi muda untuk ikut dalam perjuangan meraih kemerdekaan dalam berbagai bidang. Menurutnya perbedaan bukan halangan bagi kekuatan untuk menyatukan semua. "Keberagaman bukan alasan untuk mundur tapi bergerak serentak dengan teman-teman pemuda. Usia saya tidak jauh berbeda. Saya merasakan tantangan yang dihadapi, saya belajar lebih baik untuk bangsa ini, cita-cita bangsa dengan cara yang positif dan berkolaborasi," ujarnya. "Mari bersatu terus maju untuk Indonesia tangguh. Mari tetap semangat bergerak serentak, mewujudkan Merdeka Belajar untuk semua pemuda-pemudi Indonesia," terbentuknya Sumpah Pemuda tidak hanya dalam hitungan hari. Perlu 2 tahun dalam merumuskannya.
ERA revolusi industri menimbulkan persaingan semakin ketat di tengah percaturan global yang sudah tak bisa dicegah. Oleh sebab itu, sudah saatnya para pemuda menyiapkan diri semaksimal mungkin untuk menghadapi kondisi tersebut. Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, menyatakan ke depan, generasi muda akan menentukan arah percaturan global. Saat ini setiap individu bersaing di tingkat dunia, bukan nasional lagi. Baca juga Hari Pahlawan, Rektor UI Ajak Mahasiswa Bertoleransi Untuk itu, dia berharap ilmu pengetahuan dan kemampuan terkini dengan perkembangan teknologi digital harus mampu dikuasai agar masa depan bangsa tidak tertinggal di mata internasional. “Namun kita jangan salah kaprah. Perpustakaan digital dengan konsep karya cetak dan rekam masih diperlukan, termasuk di seluruh dunia. Maka karya itu jangan dipertentangkan. Bila kita berjam-jam berselancar di media sosial, tanpa harapan yang jelas dan mengharapkan sesuatu pendirian dari internet, maka sama dengan berselancar di gelombang dengan pengetahuan yang sangat dangkal dengan ketidak penuh pastian,” kata Syarif dalam pernyataan tertulis, Selasa 10/11. Dia menambahkan, jika membaca buku sama dengan menyelam di laut dalam, maka dengan seluruh pengetahuan yang sangat detail dan komprehensif, pemuda dipastika bisa mengambil sikap untuk masa depan. Langkah ini menjadi modal generasi milenial menghadapi percaturan global. Syarif mengatakan, literasi menurut UNESCO bukanlah sekedar kemampuan mengenal huruf, kata, kalimat, hubungan sebab-akibat, dan mengeluarkan pendapat saja, namun lebih luas dari pada itu. Literasi di era kini mempunyai empat unsur. Pertama, seseorang perlu memiliki kemampuan terhadap aksesilibitas sumber informasi yang terpercaya. Kedua, memahami apa yang tersurat dan tersirat, sehungga mustahil memahami sesuatu tanpa membaca. Ketiga kemampuan membuat ide baru, gagasan, inovasi dan gagasan baru. Keempat, percaturan global akhirnya menciptakan persaingan bangsa. “Maka penting bagi kita untuk meningkatkan indeks literasi generasi muda sebagai genrasi bangsa Indonesia saat ini. Inilah yang menjadi filosofi dasar Presiden RI mengangkat tema sentral Peningkatan Kualitas SDM menjelang memasuki menjemput bonus demografi 25 tahun kedepan,” jelasnya. Pemanfaatan teknologi bisa dimaksimalkan untuk pemberdayaan kreativitas dan pengembangan literasi yang punya pengaruh penting bagi kekeberhasilan generasi muda. Kemampuan literasi yang baik akan membantu memahami informasi dan ilmu pengetahuan baik lisan maupun tertulis. Penguasaan literasi berguna dalam mendukung memilah informasi atau pengetahuan yang dibutuhkannya. “Perlu diingat, literasi bukan bersifat temporer tetapi dinamis agar pemuda terus berkarya dan siap membangun bangsa melalui keterampilan yang tercipta melalui penguasaan literasi. Maka generasi muda harus siap menjadi tonggak pembangunan guna mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara lain di percaturan global,” pesannya. Sementara Anggota Komisi X Putra Nababan mengatakan, dalam menghadapi persaingan dunia yang semakin ketat, pemuda Indonesia juga perlu mengembangkan soft skil. Kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, bisa memecahkan masalah, inovasi, dan bekerja sebagai tim akan memperkaya pengembangan diri. “Namun dasar membaca, menulis, melatih kemampuan intelektual bagaimana bernarasi, bertutur dan lainnya harus terus diasah. Tantangan di era sekarang tidak mudah, makanya saya juga tak mau menyalahkan generasi muda saat ini. Mereka bukan tidak punya kemampuan literasi untuk mengembangkan diri, tapi perlu dukungan luas,” ujarnya. Ini menjadi tantangan dan tugas berat untuk meningkatkan literasi dengan cara bekerja sama satu sama lain. Menurutnya, pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri, perlu bahu membahu membagi peran seperti DPR, lembaga pendidikan, sekolah dan lainya karena ruang publik sangatlah luas. “Tantangan menjadi lebih besar ketika teknologi digital sudah ada di sekeliling dan harus bisa dimanfaatkan dalam melatih tingkat intelektualitas seseorang. Saya mencontohkan ketika berbicara konten atau isi namun tak membaca maupun menulis, kita yang aktif di Youtube dan medsos lainnya, maka tak bisa hasilkan karya berkualitas, karena ketahuan tingkat referensinya rendah dan terkesan dangkal, sehingga kualitasnya dibawah rata-rata,” jelasnya. Baca juga UI Buat Peta Mobilitas Warga dan Sebaran Covid-19 Putra mengakui di era modernisasi saat ini generasi muda tidak bisa dipaksa, seperti generasi sebelumnya. Maka perlu dihadirkan dialog interaktif dengan memberikan bukti contoh nyata bahwa orang sukses bisa karena banyak membaca buku dan memiliki referensi yang luas. “Perpusnas sudah melakukan hal ini dengan mengajak Duta Baca Perpusnas yang menjadi salah satu mentoring public figure hadir di tengah pemuda dalam memberikan contoh, bahwa mereka bisa sukses karena banyak membaca yang menjadi modal dasarnya dalam berkarya di tengah masyarakat luas,” tandasnya. OL-6
Jakarta - Peringatan Hari Sumpah Pemuda harus menjadi tonggak baru para pemuda untuk memantapkan dan mengkonsolidasikan langkah-langkah terbaik dan nyata dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Peringatan hari ini mengingatkan kita kembali akan "sejarah kesadaran" anak-anak bangsa pada 91 tahun silam. Kesadaran pemuda-pemudi bangsa yang melahirkan satu kesatuan pemikiran besar dan visi kebangsaan yang jauh melampaui zamannya, hingga bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya pada 1945, serta menjadi landasan bagi Indonesia masa depan yang akan kita songsong ini kita hidup di era globalisasi yang ditandai dengan kecepatan dan kemudahan arus informasi dan komunikasi. Lompatan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah menembus batas-batas kedaulatan negara. Apa yang terjadi di belahan dunia di mana pun dengan seketika dapat kita informasi dan komunikasi yang semakin mudah dan terbuka memberikan banyak peluang bagi kemajuan bangsa. Tetapi pada saat yang bersamaan kemudahan arus informasi dan komunikasi juga membawa ancaman ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap nilai-nilai luhur bangsa kita, ancaman terhadap adab sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa kita. Dengan membonceng fenomena globalisasi, nilai-nilai individualisme, liberalisme, dan ekstremisme telah ditransformasikan secara terstruktur, sistematis dan masif, seolah harus diterima sebagai standar nilai baru yang terbaik dalam pembangunan sistem politik, ekonomi, dan budaya di kaitan ini, saya selaku Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR mengajak para pemuda untuk berada di garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu selalu menghadirkan nilai-nilai dan keutamaan Pancasila dalam praksis saat ini kita masih mengalami tantangan dalam membumikan ideologi negara, yaitu Pancasila. Sekurang-kurangnya ada lima tantangan yang harus menjadi perhatian kita secara sungguh-sungguh. Tantangan pertama, adalah tentang pemahaman Pancasila. Saat ini masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas dan daya tarik pembelajaran Pancasila. Hal ini tidak terlepas dari rendahnya tingkat kedalaman literasi masyarakat Indonesia secara kedua, adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, dan menguatnya gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis ketiga, adalah masih lebarnya kesenjangan sosial, karena masih terjadi sentralisasi pembangunan ekonomi pada wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, meluasnya kesenjangan sosial antarpelaku ekonomi dan kebijakan ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif yang kurang mengembangkan nilai keempat, adalah pelembagaan Pancasila di mana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi, dan budaya serta masih lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara kelima, adalah keteladanan Pancasila. Dalam konteks ini, tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintahan dan masyarakat. Hal ini diperparah dengan semakin maraknya sikap dan perilaku destruktif yang lebih mengedepankan hal-hal negatif di ruang publik serta kurangnya apresiasi dan insentif terhadap prestasi dan praktik-praktik yang meyakini, melalui semangat hari Sumpah Pemuda, para anak-anak muda milenial kita akan terus melahirkan pemikiran-pemikiran atau gagasan-gagasan yang bernas untuk mengatasi berbagai tantangan semua harus sadar, dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menghadapi tantangan yang sangat berat. Dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada pusat kepentingan global. Jika tidak siap dan waspada, Indonesia dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan ke depan membutuhkan generasi muda yang unggul, yang berkarakter Pancasila, yang toleran, dan yang berakhlak mulia. Karenanya, kita butuh SDM unggul yang terus belajar, bekerja keras, serta berdedikasi tinggi. Indonesia membutuhkan generasi muda yang penuh inovasi; yang mampu membalik ketidakmungkinan menjadi peluang; yang mampu membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan; yang mampu membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan; yang mampu mengubah kesulitan menjadi kemampuan; yang mampu mengubah sesuai yang tidak berharga menjadi bernilai untuk rakyat dan bangsa meyakini, para Pemuda kita mampu berkontribusi besar dalam mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dalam periode kedua ini menitikberatkan pada pembangunan sumber daya sebab itu, mari kita merapatkan barisan untuk bersama-sama, bergotong royong memikul berbagai tantangan yang berat, yang membentang di hadapan kita. Mari kita bangun rumah besar Indonesia, rumah Pancasila, rumah yang hangat dan nyaman bagi seluruh anak bangsa, rumah untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita bersama untuk mewujudkan Indonesia yang gemilang di masa depan. Dan sekali lagi, Pemuda Pancasila harus mampu berkontribusi dalam membangun rumah besar Pancasila bangsa sangat bergantung dengan kualitas sumber daya manusianya, selaras dengan itu, MPR konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR yang pada hakikatnya adalah pembangunan jati diri bangsa Pilar MPR itu adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, adalah konsensus negara yang harus dijunjung tinggi; serta Bhinneka Tunggal Ika, sebagai semangat perekat di tengah untaian keragaman bangsa yang terus memperkukuh empat pilar MPR dalam kehidupan kita sehari-hari, kita harus yakin bahwa cita-cita Indonesia masa depan yang lebih baik akan segera terwujud. Meskipun berbagai tantangan dan rongrongan terhadap keutuhan bangsa dan negara selama ini kita alami, tetapi yang lebih membanggakan dan harus kita syukuri adalah sampai hari ini Indonesia masih tetap kokoh bersatu sebagai bangsa yang merdeka dan Soesatyo Ketua MPR, Kepala Badan Bela Negara FKPPI mmu/mmu
Para pemuda Indonesia harus siap? menjadi contoh kedisiplinan memimpin generasi tua menguasai ilmu pengetahuan menjadi pelopor kebangkitan nasional Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah D. menjadi pelopor kebangkitan nasional. Dilansir dari Ensiklopedia, para pemuda indonesia harus siap menjadi pelopor kebangkitan nasional. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. menjadi contoh kedisiplinan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. memimpin generasi tua adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. menguasai ilmu pengetahuan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. menjadi pelopor kebangkitan nasional adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. menjadi pelopor kebangkitan nasional. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
para pemuda indonesia harus siap