Ditinjau dari temuan permasalahan dalam kemampuan menulis laporan pengamatan dan kemampuan berpikir kritis yang dialami oleh para siswa SDN Taruna Karya 1 Kecamatan Cibiru masih rendah, maka perlu dilakukan penelitian yang akan menghasilkan inovasi mengenai pembelajaran dengan memberikan alternatif pemecahan masalah melalui metode pembelajaran yang tidak hanya mentrasfer pengentahuan guru HasilEvaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Siswa Aktif pada Mapel BI Siswa SD kelas 5 di SD Sidorejo Kota Salatiga Perolehan Nilai setiap SD yang Dievaluasi Rerata Nilai Komponen SD SL SD SL SD SL SD SL SD SR SD SR SD SR SD SR Tiap Kompo- yang Dievaluasi 02 09 06 05 01 05 03 07 nen Kinerja Guru 69 63 66 69 67 74 66 65 67 a. Kemp. Merancang 53 60 Dilansirdari Ensiklopedia, pelajaran sastra di sd kelas rendah, berfokus pada apresiasi sastra. Baca Juga : Doni : Ini bunga apa Bu Desti?Bu Desti : ini bunga cempaka.Doni : Bunga ini cantic dan harum ya Bu. Subjekpenelitian sebanyak 9 siswa kelas 1 SD. Instrumen penelitian: 1) RPP; 2) pedoman observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa; 3) tes objektif membaca permulaan. Semua instrumen memenuhi syarat validitas isi. Data dikumpulkan di bulan Oktober 2021 dalam pembelajaran konvensional dengan kelas kecil karena mengikuti protokol Covid-19. Sampelberjumlah 41 siswa dari 45 siswa yang dipilih secara random. Instrumen penelitian: 1) tes objektif membaca instruksi; 2) tes objektif penguasaan soal cerita dalam matematika. Semua instrumen memenuhi syarat validitas isi. Data dikumpulkan dalam pembelajaran konvensional di bulan April 2021. Vay Tiền Trįŗ£ Góp 24 ThĆ”ng. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pembelajaran dengan fokus sastra sudah dilakukan sejak dahulu. Para siswa, mulai dari jenjang SD sampai SMA, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sering mempelajari sastra. Entah itu puisi, prosa, perkembangannya, fokus sastra ini tetap dipelajari sampai saat ini, pada Kurikulum 2013. Meski secara tematik sastra baik puisi, cerita anak didapatkan para siswa. Hanya fokusnya saja yang berbeda karena disesuaikan dengan tingkatan anak adalah karya seni imajinatif dengan unsur estetisnya dominan dengan bermediumkan bahasa baik lisan maupun tulisan yang secara khusus dapat dipahami oleh anak- anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak- anak. Baca juga Pembelajaran Sastra di Sekolah Dasar Karya sastra anak jelas diperuntukkan bagi anak dan perlu memperhatikan kebahasaan yang mudah dipahami anak. Sastra anak adalah sastra yang dihasilkan oleh orangtua untuk anak. Orang dewasa bisa membuat karya sastra anak. Asalkan ciri khas karya sastra anak selalu Sarumpaet setidaknya ada tiga ciri sastra anak. Unsur pantangan. Pada karya sastra anak pantang mengeksplorasi seks, cinta yang erotis, dendam atau hal yang bersifat negatif. Pastikan tema dan amanat bisa memunculkan pelajaran berharga bagi anak- juga Pembelajaran Sastra AnakKedua, dalam penyajian tokoh harus diperankan tokoh yang sifatnya hitam putih secara jelas. Ada tokoh protagonis dan antagonis. Maklumlah, daya imajinasi anak- anak sangat terbatas. Hal yang bisa ditangkap adalah sebuah sifat yang jelas baik dan jelas buruk. Ini karena anak baru dikenalkan tentang karakter positif atau negatif. Penekanan pembelajaran dengan fokus sastra tentunya merupakan pembelajaran nilai- nilai melalui kisah tertentu. Amanat atau pesan harus disampaikan secara tepat. Oleh karenanya karya sastra anak harus jelas tokoh hitam- putihnya. Diusahakan tak ada tokoh abu- juga Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran SastraTerakhir, cerita dalam karya sastra harus menambah pengetahuan yang memberikan manfaat bagi anak. Anak pada dasarnya belajar sambil bermain dan bersenang- senang. Kesenangan bisa didapatkan dari karya sastra anak juga. Nah, dari sana anak belajar untuk bersikap bijak, mendekatkan diri padaNya dan sikap positif lainnya. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pembelajaran Sastra Anak-anak di SekolahMakalahDisusun Guna Memenuhi Tugas Pendidikan Bahasa IndonesiaDosen Pengampuh Imam Mas Arum, OlehNur Yunitasari 115-13-021Fitri Utami 115-13-049M. Andrianto Adi K. 115-13-073JURUSAN TARBIYAHPROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGAKATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala nikmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ā€œPembelajaran sastra snak-anakā€. Salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi kita makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan kami hanya dapat mengucapkan terimakasih atas pengarahnya. kami berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kami mendapatkan balasan dari Allah menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesan kesempurnaan. Kritik dan saran kami butuhkan untuk menjadi lebih baik. Semoga makalah yang sederhana ini mampu memberi manfaat bagi kami dan teman-teman lainnya. Terimakasih. PenulisBAB BelakangPembelajaran sastra di SD pada dasarnya bertujuan membina apresiasi anak SD terhadap karya-karya sastra , sehingga anak dapat mengembangkan kearifan, kejelian, dan ketelitian untuk menangkap isysrat-isyarat dalam kehidupan yang tercermin dalam karya sastra. Jika apresiasi telah tumbuh pada diri anak, maka akan memberikan dampak positif terhadap sastra di sekolah dasar dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu; pembelajaran fiksi, pembelajaran puisi, dan pembelajaran drama. Ketiga bentuk sastra ini harus disajikan guru secara apresiasi. Oleh karena itu, guru harus mampu mencari materi yang tepat , menyusun, menyajikan kegiatan yang bersifat kreatif dan positif dengan materi sastra yang telah pengertian dari sastra ? nilai sastra bagi anak ? pentingnya pembelajaran sastra untuk anak ? saja tahapan-tahapan pembelajaran sastra anak ? saja macam-macam karya sastra ? pengertian dari nilai sastra bagi pentingnya pembelajaran sastra untuk tahapan-tahapan pembelajaran macam-macam karya SastraSastra merupakan bagian dari kesenian yang dapat memberikan kesenangan , hiburan, kebahagiaan pada diri manusia. Manusia selalu ingin menikmati keindahan yang pernah dirasakannya dengan mewujudkan keindahan itu dalam bentuk, seperti; seni tari yang mewujudkan keindahan gerak tubuh manusia, seni rupa yang mewujudkan keindahan bentuk benda dan susunannya, dan seni sastra yang mewujudkan keindahan dalam bentuk bahasa. Dalam sastra unsur perasaan lebih tinggi. Sastra berhubungan dengan penciptaan, dan ungkapan pribadi ekspresi . Jiwa sastra berupa pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia. Sebuah karya sastra akan menjadikan pembacanya lebih kaya akan pengalaman dan pengetahuan, hati akan bergetar dan jiwa akan diliputi sastra terletak pada pengelolaan bahan pokoknya melalui bahasa. Bahasa sastra mempunyai ciri khas yang berbeda dengan bahasa sehari-hari, misalnya; dalam bahasa sehari-hari orang akan berkata ā€œhari sudah senjaā€. Akan tetapi sastrawan mungkin akan mengatakan ā€œmatahari tenggelam di balik bukit-bukitā€. Sastra bagi AnakSastra dapat mengembangkan wawasan anak menjadi prilaku insani. Melalui karya sastra yang luas dapat membuat anak mengerti dunia. Anak dapat membayangkan dan merasakan keindahan serta anak dapat merasakan kesadaran mengenai kehidupan orang lain, bahkan bangsa lain sekalipun. Sastra mengembangkan imajinasi anak untuk memikirkan alam, insan, pengalaman, atau gagasan dengan berbagai cara. Sastra dapat memberikan pengalaman seolah-olah si anak sendiri yang mengalaminya. Seperti, petualangan, perjuangan dalam menghadapi seorang calon pendidik dikelas rendah sangatlah penting mengetahiu nilai-nilai apa saja yang akan diberikan pada anak lewat karya sastra. Sastra bagi Pendidikan Anak-anak SDKarya sastra merupakan pembelajaran yang cocok untuk diberikan. Karena telah diketahiu oleh kita bahwa dengan membaca karya sastra hati bisa merasakan sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan. Selain itu, karya sastra juga memberikan nilai-nilai dan pengetahuan lainnya yang belum pernah diketahui oleh anak-anak seperti pengetahuan bagaimana sebaiknya mereka berinteraksi dengan Perkembangan Bahasa AnakMelalui menyimak atau membaca karya sastra , secara sadar ataupun tidak sadar pemerolehan bahasa anak akan meningkat. Bertambahnya kosa kata maka akan meningkatkan pula keterampilan berbahasa Perkembangan Kognitif SiswaSastra mempunyai hubungan erat dengan penalaran dan pikiran anak-anak. Semakin anak terampil berbahasa, maka akan semakin terampil pula mereka berfikir. Penalaran yang dikembangkan melalui media sastra antara lain; membandingkan, mengklasifikasikan, menghipotesis, merangkum, mengeritik, dan KepribadianSastra mempunyai peranan penting dalam perkembangan kepribadian anak. Tokoh-tokoh dalam karya sastra secara tidak sadar akan mendorong atau mempengaruhi anak-anak mengendalikan berbagai emosi, misalnya benci, cemas, takut, bangga, angkuh, sombong, dan lainnya. Disini guru harus pintar-pintar memilih bacaan untuk anak yang didalamnya terdapat pesan, kesan moral bagi SosialIstilah sosialisasi mengacu pada suatu proses yang digunakan untuk anak-anak dalam membentuk perilaku, norma-norma, dan mativasi, yang selalu dipantau serta dinilai oleh keluarga dan kelompok budaya mereka. Ada tiga proses yang sangat berpengaruh dalam sosialisasi dunia proses hadiah dan hukuman. Orang tua/orang dewasa kerap kali memberikan hadiah kepada anak atas prilaku yang baik. Sebaliknya, mereka memberi hukuman atas prilaku yang tidak baik. Hal ini bermakna, anak disuruh melakukan hal-hal yang baik dan melarang melakukan hal-hal yang tidak proses imitasi/peniruan. Anak-anak meniru/menyontoh prilaku atau respon orang dewasa atau teman sebaya. Pada masa ini anak belajar tentang prilaku yang diterima dalam proses identifikasi. Proses ini menuntut ikatan emosional dengan model-model yang ada. Anak-anak menginginkan agar pikiran, perasaan, dan sifat-sifat mereka sama dengan model yang itu dalam karya sastra yang dipilih untuk anak SD hendaknya menampilkan tokoh model yang dapat membawa anak-anak kea rah yang lebih baik. Pembelajaran Sastra bagi Anak Menunjukkan Kebenaran HidupDari karya sastra, orang akan belajar banyak tentang pengalaman hidup, persoalan dengan aneka ragamnya dan bagaimana menghadapinnya. Misalnya, dalam sastra anak-anak, dapat dijumpai cerita gadis kecil yang begitu asyik bermain dengan bonekanya, dibelai, disayang, dininabobokkan dengan bibir mungilnya yang begitu polos, murni, dan tidak ada kebohongan disini. Begitu pula dengan anak laki-laki yang dengan asyiknya bermain mainan seperti diatas, dapat dijadikan untuk menanamkan pendidikan kepada anak-anak tentang bagaimana hidup manusia itu sebenarnya. Ada masa tenang, ada masa damai. Ada masa anak-anak juga masa dewasa dan seterusnya, yang penuh dengan aneka peran, tugas, dan tanggung jawab. Dengan diajarkan pendidikan sastra sejak dini anak akan mengenal atau mengerti manusia untuk Memperkaya RohaniDalam membaca sastra disamping hiburan dapat menikmati jalan cerita, pelukisan watak yang mengesankan, juga harus mempertimbangkan kebenaran. Disini pembaca sastra juga seharusnya ikut aktif mancari makna yang terkandung. Selain itu guru juga harus memilihkan bacaan sastra yang didalamnya terdapat pesan kesan yang bermakna bagi Melampaui Batas bangsa dan ZamanKarya sastra Mahabarata dan Ramayana menceritakan kejadian beberapa ratus tahun yang lalu. Cerita tersebut masih tetap hidup dalam abad kedua puluh dan sampai saat ini, berarti melampaui batas ini digemari manusia kaena berisi pengalaman hidup yang mendasar yang masih terjadi sampai saat ini, seperti; kesetiaan dan penghianatan, perang antar saudara, orang tua kehilangan anak, dan lain sebagainya. Dari penjelasan diatas menjawab pertanyaan mengapa karya sastra perlu diajarkan pada anak-anak, karena karya sastra merupakan karya atau cerita turun temurun dan akan tetap ada sepanjang Memiliki Santun BerbahasaDalam karya sastra begitu kaya dengan kata-kata yang tersusun secara tepat dan mempesona. Anak dapat belajar tatakrama/santun berbahasa dari pengungkapan kata-kata para demikian karya sastra memudahkan guru dalam menanamkan pendidikan karakter terhadap anak, guna menjadikan anak yang sopan, santun di dalam lingkungan sekitarnya maupun dimanapun mereka berada Menjadikan Manusia BerbudayaManusia yang berbudaya adalah manusia yang cepat tanggap terhadap segala hal yang luhur dan indah dalam hidup karya sastra diajarkan sejak anak duduk dibangku SD, maka sejak dari dini ia dapat mengerti kehidupan manusia yang sederhana, berbudi luhur, dan disiplin. Hal itu dikarenakan didalam sastra terdapat gambaran kebiasaan manusia bergaul dengan kebenaran, keindahan, dan Pembelajaran Sastra di Sekolah DasarTahapan dalam pelaksanaan proses pembelajarannya antara lain PenikmatanTahap ini diawali sejak masa anak umur 3-7 tahun. Anak sekolah dasar diajak menikmati atau mendengarkan cerita, puisi syair lagu, drama anak-anak. Dengan menyimak, dan menonton maka akan timbul rasa senang, gembira, puas pada diri siswa perlahan-lahan. Sehingga akan timbul rasa cinta dan rindu terhadap karya PenghargaanPada tahap ini anak diajak setengah aktif . bagaimana menimbulkan rasa kekaguman, misalnya menayangkan tentang tokoh yang menjadi idola atau sebaliknya. Pemberian rasa pujian bila anak dapat menjawab pertanyaan yang berupa umpan balik dari karya sastra yang baru dinikmatinya maka akan muncul rasa ingin ikut memiliki atau menguasai hasil karya tersebut, sehingga muncul rasa penghargaan terhadap karya Pemahamanpemahaman ini ditekankan pada pemahaman unsur intrisik dan ekstrinsik karya sastra, misalnya diberikan pertanyaan siapa tokoh yang baik dan yang jahat, dimana peristiwa itu terjadi, dan lain sebagainya guna mengukur tingkat pemahaman anak tentang sastra yang PenghayatanPada tahap ini siswa diajak menganalisis tema dan berdiskusi tentang nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra tersebut, mengkritik, membandingkan antara satu karya dengan karya yang ImplikasiTahap implikasi yaitu tahap dimana anak diberikan kesempatan mengimplikasikan kreatifitas dalam bidang sastra, sesuai dengan minatnya masing-masing seperti; yang suka puisi dibentuk kelompok puisi, yang suka drama dibuatkan sanggar, dan yang suka fiksi maupun cerpen diberkan pembinaan dalam bentuk Sastra Anak Anak SD Kelas RendahSastra anak SD kelas rendah terdiri atas berbagai genre atau tipe dan dapat berbentuk lisan dan tulisan. Tipenya berbeda mulai dari lagu-lagu nina bobo, syair lagu anak, tembang dolanan, permainan huruf, buku bergambar, sampai cerita bawah ini akan dibicarakan berbagai sastra anak di kelas rendah, antara lain; Lagu, Nyanyian AnakSyair lagu atau tembang tidak lain adalah puisi. Puisi yang dilagukan ini mengandung karya seni/berbagai unsur keindahanyang menggunakan bahasa sebagai media. Keindahan bahasa puisi lagu, juga lagu-lagu anak dan tembang dolanan dirasakan melalui permainan bahasa, seperti paralisme dan perulangan, baik berupa pengulangan bunyi maupun kata. Contoh puisi lagu di bawah ini;Puk ame-ameBelalang kupu-kupuSiang makan nasi, kalau malam minm susuKedua lirik lagu di atas terbelah menjadi dua kesatuan bunyi, mirip dengan pantun. Kedua satuan bunyi pada tiap lirik memiliki polayang sama. Itulah yang disebut Tembang DolananPuisi tembang dolanan mengandung makna yang berkaitan dengan adat-istiadat, budi pekerti, sopan-santun, moral, serta unsur kejenakaan yang terkait dengan kondisi masyarakat setempat. Contoh puisi tembang dolanan gundul-gundul pacul;Gundul-gundul pacul-cul, gemblelenganNyunggi-nyunggi wakul-kul, gemblelenganWakul glimpang segane dadi saratanWakul glimpang segane dadi LisanBudaya bercerita kepada anak merupakan budaya yang universal, yaitu budaya yang turun temurun. Cerita-cerita yang disampaikan usahakan jangan cerita yang itu-itu saja. Misalnya; cerita melalui tokoh binatang, jangan lagi kancil tetapi coba dimulai dari binatang sekitar seperti semut, perhatikan sifatnya. Apa pernah semut itu diam bermalas-malasan? Tulis contoh yang baik yang dapat ditiru cerita yang diberikan , si anak dapat memperoleh berbagai pendidikan, seperti sikap, moral, perbuatan baik dan buruk. Maka dari itu guru harus mampu memilih cerita yang mengandung pesan moral, disiplin, yang dikemas dalam cerita anak dan seisa mungkin Anak SD Kelas Tinggisastra anak SD kelas tinggi maksudnya adalah jenis-jenis karya sastra yang baik untuk siswa SD kelas IV, V, dan IV. Adapun jenis-jenisnya sebagai FiksiCerita fiksi merupakan cerita yang berisi misteri kehidupan yang berhubungan dengan kehidupan anak yaitu,, sesuatu yang menjadi isi ungkapan dan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Isinya terjalin dalam sebuah rangkaian alur yang menampilkan berbagai peristiwa dan tokoh yang dikemas dalam bahasa narasi dan dialog. Tokoh fiksi boleh siapa saja,namun mesti berkisar tentang kehidupan anak mencakup beberapa aspek antara lain; emosi, moral, perasaan, dan pikiran yang dapat dipahami oleh anak-anak usia SD. Jenis-jenis fiksi anak antara lain;aNovel dan CerpenNovel dan cerpen ada persamaan dan perbedannya. Persamaanya adalah sama-sama dibangun oleh unsure intrinsik yang sama penokohan, alur, latar, tema, moral, sudut pandang, dll . Perbedaan novel dan cerita terletak pada pengembangan bisa dibaca beberapa menit selesai. Novel tidak mungkin demikian. Novel berbicara mendetail dan panjang lebar, kaarena dapat menampilkan banyak tokoh. Cerpen tokohnya terbatas yang difokuskan pada kesan tunggal. Cerpen biasanya terbit pada satu buku sedangkan cerpen pada umumnya dimuat dalam berbagai majalah dan surat RealistikFiksi realistik adalah cerita yang berkisah tentang isu-isu pengalaman kehidupan anak secara nyata. Cerita fiksi realistik menampilkan model kehidupan sehari-hari seorang anak. Misalnya, bagaimana kisah kehidupan seorang anak pemulung yang berjuang untuk dapat bersekolah. Dalam cerita realistik ini berusaha menampilkan pemahaman kehidupan kepada anak-anak secara penuh dan kehidupan yang penuh problematika yang dapat dijadikan pembelajaran bagi Fiksi Fantasi cerita fantasi adalah cerita yang dikembangkan dengan menghadirkan sebuah dunia lain di samping dunia realitas. Cerita fantasi adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, karakter, dan lainnya yang kebenarannya diragukan, baik seluruh cerita maupun hanya sebagian cerita. Kebenaran disini yang dikaitkan dengan logika realitas sebagaimana halnya yang terjadi dalam kehidupan nyata. Misalnya adalah tokoh manusia yang bias terbang, bicara dengan binatang, dan tumbuhan, atau melakukan hal-hal tertentu yang luar biasa di luar jangkauan nalar manusia. Misalnya; andi dan prajurit semut d.Fiksi HistorisFiksi historis merupakan sebuah cerita yang mengungkapkan tentang peristiwa-peristiwa yang luar biasa atau gambaran yang bersifat historis atau gambaran tentang kehidupan masa lalu. Dalam cerita ini disajikan fakta sejarah yang diramu dengan imajinasi. Cerita fiksi historis haruslah didukung oleh penggambaran latar yang secara tepat dan meyakinkan sesuai dengan perkembangan kebudayaan yang ada. Misalnya; cerita Pangeran Diponegoro Raden Mas Antawirya , maka pakaian dan perlengkapannya harus disesuaikan dengan Pangeran Diponegoro yang Sastra Anakkomik adalah cerita yang bertekanan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara khas dengan paduan kata-kata. Seluruh teks dalam komik disusun sesuai hubungan gambar. Kata-kata berfungsi untuk menjelaskan, melengkapi, memperdalam penyampaian gambar, dan teks secara keseluruhan. Tulisan yang berupa kata-kata biasanya ditulis dalam bentuk balon-balon yang dikreasi sedemikian rupa sehingga serasi dengan gambar-gambar. Balon-balon tersebut dapat berupa ujaran, pikiran/perasaan tokoh, namun dapat pula berisi tentang deskripsi singkat tentang Karya sastra merupakan pembelajaran yang cocok untuk diberikan. Karena telah diketahiu oleh kita bahwa dengan membaca karya sastra hati bisa merasakan sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan. Selain itu, karya sastra juga memberikan nilai-nilai dan pengetahuan lainnya yang belum pernah diketahui oleh anak-anak seperti pengetahuan bagaimana sebaiknya mereka berinteraksi dengan dapat mengembangkan wawasan anak menjadi prilaku insani. Melalui karya sastra yang luas dapat membuat anak mengerti dunia. Anak dapat membayangkan dan merasakan keindahan serta anak dapat merasakan kesadaran mengenai kehidupan orang lain, bahkan bangsa lain sekalipun. Sastra mengembangkan imajinasi anak untuk memikirkan alam, insan, pengalaman, atau gagasan dengan berbagai cara. Sastra dapat memberikan pengalaman seolah-olah si anak sendiri yang mengalaminya. Seperti, petualangan, perjuangan dalam menghadapi PUSTAKASarumpet, Riris K Toha. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta Yayasan Pustaka Obor Indonesia. PGMI/IV/UTS/IAIN SALATIGA Lihat Pendidikan Selengkapnya Kunci Jawaban Guru Belajar PPPK Bahasa Indonesia – Berdasarkan Materi Guru Belajar Calon ASN PPPK Jenjang SD, terdapat materi PGSD yang terdiri dari 5 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat beberapa materi antara lain Pembelajaran 1 Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks Pembelajaran 2 Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi Pembelajaran 3 Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi Pembelajaran 4 Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak Pembelajaran 4 Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak Refleksi Pembelajaran Pada kesempatan kali ini, akan membagikan Soal dan Jawaban Reviu Pembelajaran 4 Mata Belajaran Bahasa Indonesia Jenjang SD Program Guru Belajar dan Berbagi Calon Guru ASN PPPK. Reviu Pembelajaran berisi beberapa soal yang harus dikerjakan oleh Peserta Guru Belajar PPPK. Berikut ini rincian soalnya A. Pembelajaran 4 Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak Sastra anak-anak meliputi semua jenis penulisan kreatif dan imajinatif yang khusus untuk dibaca dan menghibur anak-anak. Sastra anak berkorelasi dengan dunia anak-anak dan bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan intelektual dan emosional anak yang menempatkan anak-anak sebagai fokusnya. Sastra anak sebagai sumber pembelajaran bahasa di sekolah dasar terdiri atas berbagai genre, yaitu buku bergambar, fiksi realistik, fiksi sejarah, fantasi/fiksi ilmiah, sastra tradisional, puisi, dan biografi yang difiksikan. Tujuan pembelajaran sastra anak di sekolah dasar antara lain memberi kebahagiaan dan kesenangan, mengembangkan imajinasi, menambah pengetahuan, mengembangkan berpikir kreatif, mengembangkan karakter, mengembangkan apresiasi sastra, mengembangkan kesadaran bersastra, dan menginterpretasi bacaan sastra. Strategi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sastra anak di sekolah dasar adalah sebagai berikut; bercerita, berbicara, bercakap-cakap, mengungkapkan pengalaman, membacakan puisi, mengarang terikat & bebas, menulis narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi, menulis berdasarkan gambar/visual, mendramatisasikan karya sastra. Bahan Belajar 1. Deklamasi dan membaca cerpen, tergolong jenis membaca… a. Dalam hati b. Nyaring c. Indah d. Perpustakaan e. Pemahaman 2. Pendekatan yang dapat diterapkan dalam mengapresiasi sastra anak reseptif, kecuali…. a. Pendekatan Analitis b. Pendekatan Didaktis c. Pendekatan Filosofis d. Pendekatan Iconic e. Pendekatan Emotif B. Riviu Pembelajaran 4 Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak 1. Jalan-jalan ke pasar baru, Jangan lupa beli celana. Kalau punya teman baru, Jangan lupa teman lama. Puisi tersebut berbentuk a. Gurindam b. Syair c. Pantun d. Puisi bebas e. Epik 2. Pelajaran sastra di SD kelas rendah, berfokus pada…. a. Angkatan sastra b. Periodesasi sastra c. Apresiasi sastra d. Teori sastra e. Sejarah sastra 3. Tujuan memberikan cerita anak/dongeng, tertera di bawah ini, kecuali…. a. Mengembangkan imajinasi b. Mengembangkan pengetahuan c. Mengembangkan Bahasa d. Memberikan hiburan e. Mengembangkan keinginan dan kebebasan 4. SOAL TIDAK LENGKAP. JAWAB PUISI LAMA. Puisi tersebut tergolong genre a. Puisi kontenporer b. Puisi lama c. Puisi modern d. Pujangga Baru e. Puisi baru 5. Pelajaran sastra di SD kelas tinggi, berfokus pada…. a. Teori sastra b. Periodesasi sastra c. Sejarah sastra d. Apresiasi sastra e. Psikosastra 6. Manfaat yang diperoleh dari membaca karya sastra adalah … a. Memperoleh kenikmatan, pelajaran, dan mendidik nilai-nilai kehidupan b. Memperoleh kenikmatan c. Mendidik nilai-nilai kehidupan d. Mendapatkan pelajaran e. Memperoleh kebebasan 7. Tujuan memberikan cerita biografi, tertera di bawah ini, kecuali…. a. Mengembangkan pengetahuan sejarah dan kepahlawanan b. Mengembangkan imajinasi c. Mengembangkan bahasa d. Memberikan hiburan atau kesenangan e. Mengembangkan keinginan dan kebebasan Bapak Ibu yang memerlukan Soal dan Jawaban diatas, silahkan Unduh Soal & Jawaban Reviu Pembelajaran 4 Bahasa Indonesia SD Seri PPPK pada tautan berikut Demikian informasi tentang Soal & Jawaban Reviu Pembelajaran 4 Bahasa Indonesia SD Seri PPPK yang bisa bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih. Sastra untuk anak-anak sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan sastra orang dewasa. Keduanya sama-sama mencangkup kehidupan dengan segala perasaan, wawasan kehidupan, dan pikiran yang berbeda hanyalah fokusnya saja. Di sekolah dasar pelajaran sastra dan bahasa Indonesia lebih difokuskan pada kemampuan siswa untuk berbahasa dan berapresiasi sastra. Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia siswa dilatih untuk lebih sering berkomunikasi menggunakan bahasa, sedangkan untuk pembelajaran sastra siswa difokuskan untuk meningkatkan kemampuan dalam menghayati, menikmati dan memahami karya sastra. Dengan demikian yang harus terjadi dalam pembelajaran sastra ialah kegiatan mengapresiasi karya sastra bukan hanya sekedar paham pengetahuan teori sastra. Hal ini sejalan dengan pendapat Huck dkk. 1987 bahwa pembelajaran sastra di sekolah dasar harus memberi pengalaman kepada murid yang akan berkontribusi pada empat tujuan 1 menumbuhkan kesenangan pada buku, 2 menginterpretasi bacaan sastra, 3 mengembangkan kesadaran bersastra, dan 4 mengembangkan apresiasi Iklan Menumbuhkan Kesenangan Pada Buku Pembelajaran sastra harus membuat anak merasa senang membaca, membolak-balik buku, dan gemar menari bacaan. Salah satu cara terbaik untuk membuat anak tertarik pada buku menurut Huck 1987 ialah memberikan siswa lingkungan kaya dengan buku-buku yang baik. Biarkan mereka menemukan buku yang menarik perhatian mereka, beri mereka waktu untuk membaca atau secara teratur guru membacakan untuk mereka, beri mereka waktu untuk menceritakan apa yang sudah mereka baca pada satu sama lain dan biarkan mereka memberikan pendapat mereka melalui berbagai macam aktivitas respon kreatif. Dan satu hal penting yang disarankan oleh Huck ialah siswa harus diberi kesempatan mengamati atau melihat orang-orang dewasa menikmati buku. Melalui kegiatan yang menarik minatnya, mereka akan memperoleh kesenangan. Menginterpretasi Bacaan Sastra Guru dan siswa dapat membicarakan tentang makna pribadi yang mungkin terdapat pada suatu cerita untuk kehidupannya sendiri. Ketika siswa mulai membicarakan penyebab tertentu pada suatu cerita, mereka bisa mengembangkan wawasan lebih banyak kepada orang lain. Ketika siswa menghubungkan apa yang mereka baca dengan latar belakang pengalamannya, berarti mereka sudah mengerti makna cerita itu. Mengembangkan Kesadaran Bersastra Langkah awal yang baik dalam mengembangkan pemahaman tentang bentuk-bentuk sastra ialah anak-anak di sekolah dasar sangat senang membandingkan berbagai awal dan akhir cerita rakyat dan sangat suka menulis ceritanya sendiri. Anak-anak harus pula diarahkan untuk menemukan elemen-elemen sastra secara berangsur-angsur karena elemen-elemen itu yang akan memberikan mereka bekal dalam memahami makna cerita atau puisi yang dibaca. Dengan demikian guru-guru juga harus menguasai pengetahuan tentang bentuk-bentuk cerita, elemen-elemen cerita, dan pengetahuan tentang cerita. Pemahaman siswa sekolah dasar mengenai bentuk-bentuk sastra tidak seperti mereka sudah dapat membedakan bentuk prosa dan puisi, fiksi dan nonfiksi, antara realism dan fantasi. Tetapi cara mereka memahami hanya dengan bercerita kepada gurunya bahwa cerita Bawang Putih dan Cinderella itu mirip. Mengembangkan Apresiasi Jika semua siswa bisa diberi kesempatan menemukan kesenangan terhadap bacaan, mereka akan bisa membangun dasar yang kokoh dalam mengapresiasi sastra. Dan apabila siswa sudah mampu menemukan kegembiraan dalam banyak jenis bacaan dari banyak periode waktu, memberikan penghargaan pada alur cerita dan pengarangnya, dan memberikan pengalaman kritis sehingga mendapatkan kegembiraan secara sadar. Mengenalkan sastra kepada anak sedari dini dapat membantu perkembangan bahasa dan kreativitasnya. Sastra anak-anak yang baik juga akan membuahkan pengalaman-pengalaman estetik kepada anak, maka dari itu sastra yang dikenalkan kepada anak harus menyenangkan agar anak-anak dapat menikmati dan mendapat pengalaman baru dari apa yang ia baca. Lebih banyak buku yang mereka baca lebih banyak kegembiraan dan kenikmatan yang mereka peroleh. Daftar Pustaka Djuanda, Dadan. 2014 Pembelajaran Sastra Di SD dalam Gamitan Kurikulum 2013. Mimbar Sekolah Dasar, 12, 193-196 Ikuti tulisan menarik Zahwa Nur Fitriah lainnya di sini. Pelajaran sastra di SD kelas tinggi, berfokus pada? Sejarah sastra Apresiasi sastra Periodesasi sastra Psikosastra Teori sastra Jawaban yang benar adalah B. Apresiasi sastra. Dilansir dari Ensiklopedia, pelajaran sastra di sd kelas tinggi, berfokus pada Apresiasi sastra. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Sejarah sastra adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Apresiasi sastra adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban C. Periodesasi sastra adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Psikosastra adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Teori sastra adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Apresiasi sastra. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

pelajaran sastra di sd kelas tinggi berfokus pada