Berikutadalah penjelasannya. Pelapukan fisis disebabkan oleh pengaruh perubahan suhu pada batuan sehingga menyebabkan batuan tersebut pecah. Prosesnya terkadang dibantu oleh air. Ada dua jenis utama pelapukan fisik: 1. Freeze-thaw terjadi ketika air terus-menerus merembes ke dalam retakan, membeku dan mengembang, akhirnya memecah batu. PengertianPelapukan. Peristiwa Pelapukan adalah suatu proses penghancuran massa batuan, baik yang terjadi secara fisika, kimia, maupun secara biologis. Umumnya, proses pelapukan batuan memerlukan waktu yang sangat lama. Terjadinya setiap proses pelapukan ini pun biasanya juga dipengaruhi oleh cuaca. Pelapukan yang terjadi pada batuan akan Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Pelapukan merupakan proses berubahnya batuan menjadi tanah secara alamiah melalui proses kimia, fisika atau biologi. Pelapukan yang terjadi secara alami ini terdiri atas berbagai macam jenis. Secara umum, jenis- jenis pelapukan ini terdiri atas 3 macam, yaitu pelapukan fisika, kimia, dan biologi atau organik. Penjelasan mengenai masing- masing jenis pelapukan ini adalah sebagai berikutJenis jenis pelapukanPelapukan FisikaJenis pelapukan yang pertama adalah pelapukan fisika. Pelapukan fisika merupakan pelapukan yang sering disebut sebagai pelapukan mekanik. Pelapukan fisika adalah proses pelapukan dari batuan yang diakibatkan adanya pengaruh faktor fisik pada batuan. Ada faktor utama yang paling berperan dalam pelapukan ini. Faktor yang paling dominan tersebut adalah suhu udara, tekanan, dan juga kristalisasi garam. Pelapukan fisika ini juga dikenal sebagai pelapukan yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu atau iklim baca iklim di Indonesia.Pelapukan KimiaJenis pelapukan yang selanjutnya adalah pelapukan kimia. Pelapukan kimia merupakan proses pelapukan yang diakibatkan perubahan struktur kimiawi yang ada pada batuan melalui reaksi tertentu. Dalam pelapukan kimia ini, reaksi yang terjadi pada proses pelapukan dibedakan menjadi tiga macam. 3 macam reaksi yang terjadi pada pelapukan kimia ini antara lain adalah solution, hidrolisis, dan Biologi atau OrganikJenis pelapukan yang selanjutnya adalah pelapukan biologi atau pelapukan organik. Pelapukan biologi merupakan jenis pelapukan batuan yang dilakukan oleh organisme melalui aktivitasnya di sekitar lingkungan batuan tersebut berada. Dengan kata lain pelapukan biologi ini terjadi karena disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi karena adanya peranan organisme- organisme tertentu. adapun organisme- organisme yang berperan dalam pelapukan ini antara lain berupa binatang, tumbuhan, jamur, bakteri, atau bahkan beberapa jenis pelapukan. Dari ketiga jenis pelapukan tersebut kita akan membahas mengenai salah satu jenis pelapukan. Pelapukan yang akan kita bahas adalah pelapukan kita sudah mengetahui mengenai berbagai macam jenis pelapukan. Pelapukan yang kita ketahui ada 3 jenis, yakni pelapukan kimiawi, fisika dan juga biologi atau organik. Dari ketiga jenis pelapukan tersebut, kita memutuskan untuk membahas mengenai pelapukan kimia atau kimiawi dalam artikel ini. Maka dari itulah pembicaraan kita akan dimulai dengan perkenalan dengan apa itu pelapukan secara kimiawi, karena sebenarnya jenis- jenis pelapukan tersebut perbedaannya hanya pada cara atau proses pelapukan itu pelapukan kimiaPelapukan batuan secara kimiawi atau pelapukan kimia merupakan jenis pelapukan pada batuan maupun material lainnya yang dapat terjadi akibat adanya perubahan struktur kimiawi material tersebut melalui sebuah reaksi. Pelapukan kimia pada umumnya sangat dipengaruhi oleh suhu, keberadaan air baca jenis air, dan juga kelembaban area di sekitar batuan tersebut berada. Semakin tinggi suhu dan juga kelembapan, serta tersedianya air akan mempercepat proses pelapukan kimia pada batuan tersebut. Mengenai pelapukan kimia ini sendiri, sering dianggap sebagai jenis pelapukan yang paling berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah di Indonesia. Pelapukan ini terjadi secara simultan karena seringnya dan juga tingginya intensitas hujan di wilayah tropis baca hutan hujan tropis.Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pelapukan KimiaPelapukan merupakan proses alamiah yang terjadi pada batuan. Namun meski alamiah, pelapukan ini tidak terjadi dengan sendirinya. Adapun di sekitar batuan sendiri pastilah terdapat berbagai macam faktor yang akan mempengaruhi terjadinya pelapukan secara kimiawi ini juga berlaku pada pelapukan kimia. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya pelapukan kimia ini. Adapun berbagai macam faktor yang mempengaruhi pelapukan kimia ini meliputi komposisi batuan, iklim, ukuran batuan, serta vegetasi dan binatang. Mengenai penjelasan mengenai masing- masing faktor yang mempengaruhi pelapukan kimia tersebut akan dijelaskan sebagai berikutKomposisi batuanKomposisi batuan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pelapukan kimia. Ada mineral yang mudah untuk bereaksi dengan air, oksigen dan juga gas asam arang akan lebih cepat lapuk daripada mineral yang sulit bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam kedua yang mempengaruhi pelapukan kimia adalah adanya iklim basah dan juga panas. Misalnya iklim hujan tropis akan mempercepat proses reaksi kimia, sehingga batuan menjadi cepat batuanUkuran batuan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pelapukan kimia. Adapun semakin kecil ukuran batuan, makin intensif pula reaksi kimia pada batuan tersebut dan akan semakin cepat pula dan binatangFaktor lain yang mempengaruhi pelapukan kimia adalah vegetasi dan binatang. Dalam kehidupannya, vegetasi dan binatang akan menghasilkan asam- asam tertentu, oksigen dan gas asam arang sehingga mudah bereaksi dengan batuan. Hal ini berarti vegetasi dan binatang ikut mempercepat proses pelapukan batuan yang ada di beberapa faktor yang mempengaruhi adanya pelapukan kimia ini. faktor- faktor tersebut akan berpengaruh pada seberapa cepat proses pelapukan kimia akan terjadi, sehingga setiap batuan kemungkinan akan mengalami kecepatan proses pelapukan yang berbeda- beda antara satu dengan yang dan Contoh Pelapukan Kimia Pelapukan kimia merupakan salah satu jenis pelapukan batuan yang sering kita temui di Indonesia. Adapun proses pelapukan kimia ini paling sering kita jumpai pada jenis batuan kapur baca tanah kapur atau batuan yang berada di pegunungan kapur. Air hujan baca manfaat air hujan yang membasahi pegunungan tersebut dapat melarutkan kandungan CaCO2 yang berada pada batuan kapur hal ini karena air hujan mengandung karbondioksida atau CO2. Proses tersebut akan terjadi hingga pelapukan dengan gejala karst pun ikut proses yang terjadi, pelapukan kimia dapat terjadi karena adanya 3 reaksi. Reaksi- reaksi yang menyertai pelapukan kimia ini meliputi penglarutan atau solution, pelepasan hidrogen atau hidrolisis, karbonasi, dan juga reaksi dengan oksigen atau oksidasi. Mengenai informasi lebih lengkap tentang reaksi- reaksi ini akan dijelaskan sebagai berikutPenglarutan atau SolutionReaksi dari pelapukan kimiawi yang pertama adalah penglarutan atau solution. Penglarutan atau solution merupakan proses pelapukan kimiawi yang terjadi karena material batuan tersebut terlarut ke dalam air sehingga batuan yang keras akan berubah menjadi batuan yang lunak dan lumat. Adapun mengenai contoh penglarutan atau solution ini adalah reaksi antara batuan kapur dengan kapur atau batu gamping memang akan bereaksi dengan air. Reaksi tersebut akan menghasilkan panas dan juga gelembung udara akibat pelepasan karbondioksida. Pada akhir reaksi tersebut batuan kapur yang pada mulanya keras akan berubah menjadi lumat, dan bahkan sebagiannya akan terlarut ke dalam air. Karena proses pelapukan ini akan menghasilkan karbondioksida, maka proses pelapukan melalui penglarutan atau solution ini kadang- kadang disebut juug dengan Hidrogen ata HidrolisisReaksi pelapukan kimiawi yang kedua adalah hidrolisis. Hidrolisis merupakan proses pelapukan kimia yang terjadi akibat adanya reaksi material batuan dengan air melalui pelepasan hidrogen. Air hujan atau H2O mengalami hidrolisis menjadi kation H+ yang memiliki sifat asam dan anion OH- yang bersifat basa. Kedua ion tersebut kemudian akan bereaksi masing- masing pada batuan sehingga akan terjadi proses pemecahan batuan. Contoh pelapukan kimia melalui proses ini akan menghasilkan tanah liat dan juga garam pelapukan kimiawi yang selanjutnya adalah oksidasi. Oksidasi merupakan proses pelapukan batuan secara kimiawi yang terjadi akibat reaksi suatu material dengan oksigen. Ada banyak sekali contoh pelapukan kimia seperti ini yang ada di sekitar kita. Sebagai contoh adalah pada proses mengaratnya besi. Melalui oksidasi, ion Fe yang terdapat pada besi akan membentuk karat pada bagian luar material, misalnya adalah paku. Karat yang ada pada besi akan terus menerus mengalami pelapukan sehingga akan menyebabkan massa besi perlahan- lahan akan merupakan salah satu reaksi dari pelapukan kimia. Karbonasi merupakan pelapukan yang disebabkan oleh CO2 atau karbondioksida dan air yang membentuk senyawa ion bikarbonat atau HCO3 yang aktif bereaksi dengan mineral- mineral yang mengandung kation- kation Fe, Ca, Mg, Na, dan K. Pada proses ini terjadi dekomposisi pada batuan atau perubahan fisik. Contoh reaksi seperti ini adalah dekomposisi batuan gamping, dekomposisi, batuan granit, dan dekomposisi batuan selanjutnya adalah hidrasi. Hidrasi merupakan pelapukan kimia yang disebabkan oleh penyerapan air oleh mineral ke dalam struktur kristal yang selanjutnya adalah desilikasi. Desilikasi merupakan pelapukan kimia yang disebabkan oleh hilangnya silikat pada batuan baca batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf, terutama batuan beberapa reaksi yang menyertai terjadinya pelapukan kimia. Reaksi- reaksi ini tidak selalu ada di dalam pelapukan kimia. Reaksi- reaksi ini hanya akan terjadi apabila didukung dengan faktor- faktor yang Topografi Hasil Pelapukan KimiaPelapukan kimi yang terjadi pada batuan dapat mendatangkan hasil yang berupa bentukan topografi. Pada umunya bentukan topografi hasil pelapukan kimia hanya beskala kecil. Bentukan topografi hasil pelapukan kimia ini dibedakan menjadi berikutHasil dari Differensial Weathering, terjadi karena tingkat resistensi batuan yang tidak sama, batuan resistensi lebih sulit lapuk, sementara yang tidak resistensi berupa torehan- torehan. Sebagai contoh adalah pinnacle atau pilar- pilar batuan merupakan batu- batu bundar hasil pengelupasan yang masih melihat pada batuan stone, yakni seperti tor, tidak melihat pada dasar karena pelapukan terjadi di bawah dome, yakni bukit atau kubah yang permukaannya wethered bouder, yakni batu- batu yang agak membulat karena adanya pelapukan fisik dan kimiawi yang intensif pada sudut- sudut yakni timbunan ruing sebagai hasil pelapukan di kaki lereng yang terjal. Hasil dari timbunan ini pada umumnya membentuk kerucut sehingga disebut hole, yakni lubang- lubang kecil pada batuan, bekas mineral yang beberapa bentukan topografi yang merupakan hasil pelapukan kimia. Dan itulah beberapa informasi pengenai pelapukan kimia ini. semoga bermanfaat. Mahasiswa/Alumni UIN Sunan Kalijaga22 Maret 2022 1120Halo Canis, Kakak bantu jawab ya Jawaban yang benar adalah B. Tanah merupakan lapisan yang berada di permukaan bumi. Tanah tersusun atas mineral dan bahan organik. Tanah terbentuk dari proses pelapukan bebatuan. Salah satu pelapukan yang terjadi yaitu pelapukan fisika, dimana proses pelapukan bebatuan disebabkan oleh faktor fisis. Faktor fisis meliputi suhu udara, cuaca/iklim, tekanan, dan kristalisasi garam. Sehingga pernyataan di atas yang termasuk dalam pelapukan fisika yaitu batu digurun terbelah akibat cuaca ekstrem karena cuaca merupakan salah satu faktor fisis. Dengan demikian, pilihan jawaban yang benar adalah B. Semoga membantu ya Mahasiswa/Alumni Universitas Padjadjaran29 Maret 2022 0447Halo Canis, Kakak bantu jawab ya Jawaban untuk soal ini adalah C. Pelapukan merupakan peristiwa penghancuran massa batuan menjadi massa tanah yang terjadi secara fisika, kimia, dan biologis. Pelapukan fisika merupakan penghancuran secara mekanis dari batuan induk menjadi partikel-partikel kecil akibat pengaruh dingin, panas, angin, sinar matahari, iklim, cuaca, dan abrasi. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C. Semoga membantu! Pelapukan merupakan proses pemusnahan batuan dari bentuk bongkahan menjadi granula yang sangat kecil. Pelapukan tersebut terbentuk melewati proses pelicinan batuan oleh daya eksogen. Di kawasan iklim tropis, air dan suhu yang sangat berpengaruh efek dari proses pelapukan batuan. Batuan yang mendapati pelapukan akan berganti berupa tanah, ketika tanah tersebut tidak bergabung dengan mineral lainnya maka tanah tersebut ialah tanah mineral. Proses Terjadinya Pelapukan Proses terjadinya pelapuka umumnya disebabkan oleh pengaruh cuaca suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin. Karena itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis. Pelapukan merupakan tenaga perombak pengkikisan oleh media penghancur. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa Sinar matahari Air Gletser reaksi kimiawi kegiatan makhluk hidup organisme Faktor yang Mempengaruhi Pelapukan Dibawah ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pelapukan, antara lain Pengaruh struktur batuan terhadap pelapukan Yang dimaksud dengan struktur batuan disini adalah segala sifat fisis dan kimiawi batuan yang menyebabkan batuan yang satu berbeda dengan batuan lain. Sifat fisis misalnya kekerasannya, warnanya, belahannya, dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan sifat kimiawi misalnya susunan unsur-unsur atau mineral-mineral pembentuknya. Batu kapur mempunyai sifat fisis dan susunan kimiawi yang berbeda dengan batuan andesit atau dengan basalt. Batuan-batuan tadi mempunyai daya tahan yang berlainan terhadap pengaruh cuaca, jadi berbeda daya tahannya terhadap pelapukan. Batuan yang pejal atau kompak mempunyai daya tahan terhadap pelapukan yang berbeda dengan batuan yang berpori poreus. Pengaruh iklim terhadap pelapukan Faktor ini ada yang mendorong untuk mempercepat proses pelapukan dan ada pula yang kurang mendorong. Pada umumnya iklim yang panas dan lembab, lebih cepat melapukan batuan dari pada iklim lainnya. Selain dari pengaruh terhadap tingkat kecepatan proses pelapukan batuan, iklimpun berpengaruh terhadap macam pelapukan yang berlangsung. Agaknya pelapukan kimia lebih penting di daerah humid dari pada di daerah arid, sedangkan pelapukan fisis di daerah arid lebih penting dari pada di daerah humid. Namun hal ini tidak berarti bahwa jenis pelapukan lainya tidak terjadi. Jadi jenis batuan yang sama dengan sifat-sifat fisis dan kimia yang sama akan mengalami pengaruh iklim yang berbeda. Pengaruh topografi terhadap pelapukan Pengaruh topografi terhadap pelapukan kebanyakan dalam bentuk tidak langsung. Makin curam kemiringan suatu lereng makin mudah hasil pelapukan mengalami pengangkutan. Akibatnya di tempat itu hanya akan terdapat lapisan hasil pelapukan yang tipis saja atau sama sekali tidak ada. Oleh karena batuan induk tidak tertutup oleh lapisan hasil pelapukan, maka pengaruh cuaca tidak terhambat dan proses pelapukan pun berlangsung terus. Lain halnya yang terjadi pada lereng yang landai. Disini hasil pelapukan tetap tinggal pada tempatnya menutupi batuan induk dengan lapisan yang makin lama makin tebal. Dengan demikian pengaruh cuaca terhadap batuan induk semakin kecil pula. Ini berarti mengurangi kecepatan pelapukan batuan di tempat itu. Disamping pengaruhnya terhadap pengangkutan hasil pelapukan, maka topografi juga mempengarui suhu, jenis/jumlah curah hujan, serta jenis jumlah tumbuh-tumbuhan. Semuanya itu secara tidak langsung mempengaruhi macam dan jenis pelapukan yang terjadi di tempat itu. Semakin tinggi letak suatu tempat di permukaan bumi, maka suhunya semakin rendah. Demikian pula jumlah curah hujan di lereng dan puncak pegunungan yang menghadap ke arah datangnya angin, relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan curah hujan pada lembah-lembah. Pengaruh tumbuh-tumbuhan terhadap pelapukan batuan Tumbuh-tumbuhan mempengaruhi pelapukan batuan dengan 2dua cara. Secara mekanis, karena akar tumbuh-tumbuhan dapat menembus batuan. Pertambahan panjang dan besar akar tumbuh-tumbuhan dapat memecahkan batuan yang ditembusnya. Secara kimia, prosesnya yaitu karena sisa-sisa tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk dapat mengurangi asam arang dan asam humus yang merupakan faktor pelapuk yang kuat. Oleh karena itu jenis dan banyaknya tumbuh-tumbuhan di suatu daerah sangat besar pengaruhnya terhadap proses pelapukan. Sebenarnya antara tumbuh-tumbuhan dan hasil pelapukan terdapat hubungan timbal balik karena tumbuh-tumbuhan hidup pada hasil pelapukan batuan yang telah menjadi tanah, sebaliknya proses pelapukan dapat dipercepat oleh adanya tumbuh-tumbuhan. Berikut ini terdapat tiga jenis jenis pelapukan, antara lain 1. Pelapukan Kimia Pelapukan kimia merupakan pelapukan batuan yang mengakibatkan komposusunan sisi batuan dan bentuk batuan berganti. Akibat pelapukan kimia ialah karena terdapatnya proses kimia dengan mineral batuan dan air maupun humiditas udara. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi pelapukan kimiawi yaitu sebagai berikut. Komposisi Batuan Ada mineral yang mudah bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang, ada juga yang sulit. Bagi mineral yang mudah bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang akan lebih cepat lapuk daripada mineral yang sulit bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang. Iklim Daerah yang iklim basah dan panas, misalnya hujan tropis akan mempercepat proses reaksi kimia, sehingga batuan menjadi cepat lapuk. Ukuran Batuan Makin kecil ukuran batuan, makin intensif reaksi kimia pada batuan tersebut, berarti makin cepat pelapukannya. Vegetasi dan Binatang Dalam hidupnya, vegetasi dan binatang menghasilkan asam-asam tertentu, misalnya oksigen dan gas asam arang, sehingga mudah bereaksi dengan batuan dan mempercepat pelapukan pada batuan. 2. Pelapukan Fisika Pelapukan fisika merupakan proses pemusnahan batuan secara fisis tanpa mendapati transformasi susunan batuan. Pelapukan fisika dapat diakibatkan oleh pengembangan, penyusunan air dalam pori-pori batuan, transformasi temperatur secara serempak dan perbandingan siang dan malam yang besar. Ada 5 faktor yang memegang peranan penting dalam pelapukan fisika, antara lain Pemuaian batuan akibat berkurangnya beban. Proses ini terjadi pada batuan yang semula tertimbun di dalam lapisan kulit bumi oleh lapisan batuan lain. Kemudian batuan yang menimbuninya sedikit demi sedikit tererosi, sehingga ketebalannya berkurang, yang berarti tekanan terhadap lapisan batuan yang ada di bawahnya semakin berkurang. Oleh peristiwa itu batuan tadi mengalami pemuaian dan terjadilah retakan-retakan yang makin lama makin bertambah lebar, sehingga memungkinkan batuan tersebut terpecah-pecah. Salah satu contohnya adalah yang terjadi pada batuan granit yaitu sejenis batuan beku dalam yang mempunyai struktur berlapis-lapis atau retak-retak setelah tersingkap di permukaan bumi. Pembentukan kristal-kristal dalam celah-celah atau lapisan-lapisan batuan Proses ini terjadi di daerah beriklim dingin. Di daerah ini suhu udara pada siang hari panas, sehingga yang ada pada celah-celah batuan dalam bentuk cair. Pada malam hari suhu turun sampai beberapa derajat di bawah nol. Penurunan suhu yang demikian maka air tadi membeku menjadi Kristal Es. Perubahan suhu Perubahan suhu selain dari erat kaitannya dengan pembentukan kristal-kristal es seperti telah dikemukakan berpengaruh pula terhadap pelapukan batuan dalam bentuk lain. Perubahan suhu dalam hal ini tidak perlu sampai mencapai titik beku. Batuan terdiri dari kristal-kristal yang berbeda koefisien pemuaiannya besarnya pemuaian setiap ditingkatkan panasnya 10C. oleh karena itu kalua suhunya naik maka pemuaian kristal-kristal pembentuk batuan tidak sama. Demikian pula kalau suhunya turun maka pengkerutannya tidak sama. Oleh karena sering terjadi perubahan suhu hubungan antara kristal-kristal pada bagian luar batuan menjadi longgar, akhirnya retak-retak dan mengelupas. Pengelupasan ini disebut exfoliasi massa. Apabila kristal-kristal pembentuk batuan itu lepas-lepas menjadi butir-butir yang terpisah-pisah maka prosesnya disebut exfoliasi peristiwa itu tidak terjadi karena perubahan suhu tidak mempengaruhinya. Kegiatan organisme Pengaruh organisme terhadap pelapukan fisis tidak besar. Yang dimaksud dengan organisme disini adalah tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Pengaruh akar, tumbuh-tumbuhan terhadap pelapukan batuan telah diuraikan pada bagian yang lalu. Disini hanya akan ditegaskan bahwa pengaruh tumbuh-tumbuhan tidak terbatas hanya pada tumbuh-tumbuhan berakar besar dan panjang, karena akar lumut pun mampu melapukan batuan. Misalnya lumut yang tumbuh di atas batuan yang terletak di tempat lembab, akan menyebabkan terjadinya exfoliasi masa pada bagian luar batuan tersebut. Pengaruh hewan, yaitu semut, anjing tanah, dan binatang-binatang lain yang hidup dalam lapisan tanah sering mengangkut butir-butir batuan dari dalam tanah ke permukaan. Walaupun pengaruhnya sangat kecil namun hal ini penting untuk diketahui. Selain dari itu tidak kurang pentingnya pengaruh manusia terhadap pelapukan ini, baik yang langsung maupun tidak langsung. Namun perbuatan manusia sering dipisahkan dari pengaruh terhadap proses pelapukan ini karena manusia merupakan makhluk budaya yang memiliki kemampuan tersendiri. Penarikan oleh koloid-koloid tanah Koloid tanah ialah bahan mineral dan bahan organisme yang sangat halus, sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi persatuan berat. Koloid berasal dari kata Yunani yang berarti seperti lem. Yang termasuk ke dalam koloid tanah adalah liat koloid anorganik dan humus koloid organik. Karena kemampuannya untuk manarik butir-butir batuan lain, maka apabila koloid ini berdampingan dengan batuan induk maka bagian luar batuan itu akan tertarik oleh koloid-koloid tanah menjadi bagian-bagian kecil sehingga terlepas dari kesatuannya. Partikel-partikel koloid yang sangat halus disebut micell micro cel umumnya bermuatan listrik negatif. Apabila bersentuhan dengan ion-ion bermuatan listrik negatif kation, maka kation tersebut akan tertarik. Dengan proses demikian maka bagian luar dari batuan induk akan terceraiberai menjadi butir-butir kecil. Sifat penting dari pelapukan fisis ialah bahwa dengan pelapukan ini tidak mengubah susunan kimiawi batuan, karena hanya terpecah saja. 3. Pelapukan Biologi Pelapukan biologi merupakan rusaknya batu-batuan akbiat aktivitas makhluk hidup. Aktivitas makhluk hidup ini ada yang bersifat mekanik dan kimiawi. Aktivitas mekanik menimbulkan pelapukan biomekanik. Contohnya, manusia memecah batu, mengolah tanah, menggali lubang tambang, pijakankaki hewan-hewan besar menimbulkan lubang hingga tanah longsor, dan desakan akar dapat memecah batuan atau tembok. Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. Contoh Pelapukan Berikut ini terdapat tiga contoh yang terjadi pada pelapukan, antara lain 1. Contoh Pelapukan Biologi Terdapat beberapa contoh dari pelapukan biologi, antara lain sebagai berikut Lumut yang bertunas di bidang batuan menguatkan batuan transformasi degradasi. Melempemnya bidang batuan efek dari proses peresapan akar dan tingginya pH di sekeliling bidang batuan tersebut efek dari ekskresi sisa metabolisme lumut untuk membuat bidang batuan transformasi korosi Penerobosan akar tumbuhan ke dalam ruang batuan untuk mengapit batuan sehingga batuan transformasi keretakan 2. Contoh Pelapukan Kimia Terdapat beberapa contoh dari pelapukan kimia, antara lain sebagai berikut Proses penghancuran batuan kapur gamping efek dari bidsan dengan air Hidrolisis air hujan mengakibatkan naiknya fase keasaman di sekeliling batuan. Ion H+ menguatkan terbentuknya korosi batuan Oksidasi batuan yang kaya mineral besi menguatkan hubungan mineral di bidang batuan berupa layuh dan terungkai 3. Contoh Pelapukan Fisika Terdapat beberapa contoh dari pelapukan fisika, antara lain sebagai berikut Pada siang hari sebentuk batu mendapati pengembangan karena efek panas matahari dan malam harinya akan menyusut karena efek udara yang dingin Hancurnya batuan gurun efek dari transformasi iklim harian secara berlebihan Penghabluran air garam pada batuan di ekosistem pesisir Terjadi longsor batuan di kawasan topografi yang terjal Dampak Pelapukan Dibawah ini terdapat beberapa dampak pelapukan, antara lain 1. Dampak Positif Dibawah ini terdapat dua dampak positik pada pelapukan, antara lain Aktivitas pelapukan dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang indah dan menjadi objek wisata, contohnya Grand Canyon di Amerika Serikat. Pelapukan di daerah kapur dapat membentuk gua-gua yang mempunyai stalaktit dan stalagmit yang dapat menjadi tujuan wisata, contoh Goa Maharani di Lamongan, Goa Jatijajar dan Goa Petruk di Kebumen. 2. Dampak Negatif Dibawah ini terdapat dua dampak negatif pada pelapukan, antara lain Sebagai tenaga destruktif, pelapukan dapat merusak batu-batuan termasuk bangunan-bangunan, terutama pada bagian dinding-dindingnya sehingga sangat merugikan manusia. Pelapukan juga dapat merusak batu-batu candi peninggalan sehingga sangat merugikan manusia. Candi adalah peninggalan dari nenekmoyang yang harus kita lestarikan Demikian Pembahasan Tentang Pelapukan Pengertian, Proses, Faktor, Jenis dan Dampak dari Kami Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca Proses Terjadinya PelapukanFaktor yang Mempengaruhi PelapukanPengaruh struktur batuan terhadap pelapukanPengaruh iklim terhadap pelapukanPengaruh topografi terhadap pelapukanPengaruh tumbuh-tumbuhan terhadap pelapukan batuanJenis Jenis Pelapukan1. Pelapukan Kimia2. Pelapukan Fisika3. Pelapukan BiologiContoh Pelapukan1. Contoh Pelapukan Biologi2. Contoh Pelapukan Kimia3. Contoh Pelapukan FisikaDampak Pelapukan1. Dampak Positif2. Dampak Negatif Pelapukan adalah peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimiawi, maupun secara biologis. Selain pengertian tersebut, pelapukan juga dapat dijelaskan sebagai proses perubahan komposisi dan pemecahan batuan atau material- material lainnya yang terjadi di atas permukaan Bumi baca kerak Bumi akibat adanya proses secara fisika, kimia, maupun biologi. Pelapukan ini merupakan proses alami yang bekerja menghancurkan batuan menjadi tanah baca tanah liat, tanah organosol, tanah podsol, tanah andosol dan tanah grumusol.Pengertian lain mengenai pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan juga material tanah pada atau dekat dengan permukaan Bumi baca inti Bumi yang disebabkan proses fisika, kimia, maupun biologi. Adapun proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Selain sangat dipengaruhi oleh waktu, adanya pelapukan batuan ini juga dipengaruhi berbagai macam faktor jenis PelapukanPelapukan merupakan proses berubahnya batuan menjadi tanah secara alamiah melalui proses kimia, fisika atau biologi. Pelapukan yang terjadi secara alami ini terdiri atas berbagai macam jenis. Secara umum, jenis- jenis pelapukan ini terdiri atas 3 macam, yaitu pelapukan fisika, kimia, dan biologi atau organik. Penjelasan mengenai masing- masing jenis pelapukan ini adalah sebagai berikutPelapukan FisikaJenis pelapukan yang pertama adalah pelapukan fisika. Pelapukan fisika merupakan pelapukan yang sering disebut sebagai pelapukan mekanik. Pelapukan fisika adalah proses pelapukan dari batuan yang diakibatkan adanya pengaruh faktor fisik pada batuan. Ada faktor utama yang paling berperan dalam pelapukan ini. Faktor yang paling dominan tersebut adalah suhu udara baca polusi udara, tekanan, dan juga kristalisasi garam. Pelapukan fisika ini juga dikenal sebagai pelapukan yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu atau iklim baca iklim di Indonesia.Pelapukan KimiaJenis pelapukan yang selanjutnya adalah pelapukan kimia. Pelapukan kimia merupakan proses pelapukan yang diakibatkan perubahan struktur kimiawi yang ada pada batuan melalui reaksi tertentu. Dalam pelapukan kimia ini, reaksi yang terjadi pada proses pelapukan dibedakan menjadi tiga macam. 3 macam reaksi yang terjadi pada pelapukan kimia ini antara lain adalah solution, hidrolisis, dan Biologi atau OrganikJenis pelapukan yang selanjutnya adalah pelapukan biologi atau pelapukan organik. Pelapukan biologi merupakan jenis pelapukan batuan yang dilakukan oleh organisme melalui aktivitasnya di sekitar lingkungan batuan tersebut berada. Dengan kata lain pelapukan biologi ini terjadi karena disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi karena adanya peranan organisme- organisme tertentu. adapun organisme- organisme yang berperan dalam pelapukan ini antara lain berupa binatang, tumbuhan, jamur, bakteri, atau bahkan beberapa jenis pelapukan. Dari ketiga jenis pelapukan tersebut kita akan membahas mengenai salah satu jenis pelapukan. Pelapukan yang akan kita bahas adalah pelapukan merupakan proses alamiah yang terjadi pada batuan untuk menjadi tanah. Pelapukan yang merupakan proses alami bisa disebabkan karena berbagai cara. Cara yang berbeda membuat pelapukan ini memiliki beberapa macam. Salah satu jenis pelapukan yang kita kenal adalah pelapukan fisika. Pelapukan fisika merupakan salah satu jenis pelapukan yang terjadi pada batuan. Batuan akan mengalami pelapukan fisika karena disebabkan oleh beberapa faktor alamiah di alam ini. Sebelum membicarakan lebih lanjut mengenai pelapukan fisika, ada baiknya kita mengetahui pengertian pelapukan fisika itu fisika sering pula disebut sebagai pelapukan mekanik atau pelapukan fisis. Pelapukan fisika atau pelapukan mekanik merupakan jenis pelapukan yang disebabkan oleh proses fisika atau pelapukan yang terjadi akibat pengaruh berbagai kondisi eksternal batuan. Pelapukan fisika ini merupakan jenis pelapukan yang tidak mengalami perubahan kimiawi dan mineral yang berarti. Pelapukan fisika merupakan pelapukan yang dapat menghasilkan fragment atau kristal- kristal kecil sampai blok kekar yang berukuran faktor Fisik yang Menyebabkan Pelapukan Sudah dikatakan sebelumnya bahwasannya pelapukan fisika merupakan pelapukan yang terjadi karena adanya proses fisika yang didukung beberapa faktor dari alam. Lalu, apa saja faktor- faktor yang akan menyebabkan pelapukan secara fisika ini? Adapun beberapa elemen fisika yang akan menyebabkan terjadinya pelapukan antara lain adalah sebagai berikutSuhu udaraTopografiPemuaianPembekuan airItulah beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya pelapukan fisika. Keberadaan faktor- faktor tersebut sangat penting demi terjadinya pelapukan secara fisika Terjadinya Pelapukan FisikaPelapukan fisika bisa terjadi karena adanya pengaruh beberapa faktor dari alam. Hal ini membuktikan bahwasannya pelapukan fisika dapat terjadi karena adanya berbagai macam sebab. Secara umum, penyebab terjadinya pelapukan fisika ini adalah karena perbedaan suhu udara, pembekuan air, mengkristalnya air garam, dan juga tekanan tinggi. Adapun penjelasan dari masing- masing sebab antara lain adalah sebagai berikutPerbedaan temperatur udara yang tinggiPelapukan yang disebabkan karena temperatur udara yang tinggi terjadi terutama di daerah yang memiliki iklim kontinental atau iklim gurun. Hal ini karena di daerah kontinental ketika siang hari suhu akan terasa sangat panas, dan ketika suhu panas batuan akan mengembang. Sebaliknya, ketika malam hari udara di daerah kontinental akan terasa sangat dingin, dan ketika suhu menjadi dingin maka batuan akan mengkerut. Hal yang berlawanan seperti ini akan dapat menyebabkan batuan pecah atau retak- pembekuan air di dalam batuanPelapukan fisika bisa juga disebabkan karena adanya pembekuan air di dalam batuan baca batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Pelapukan yang disebabkan karena pembekuan air dalam batuan ini terjadi pada daerah yang beriklim sedang. Apabila air membeku maka volume air itu akan mengembang dan akan menyebabkan tekanan. Oleh karena adanya tekanan ini maka batuan akan menjadi rusak atau bahkan garamPelapukan fisika juga bisa disebabkan karena adanya pengkristalan garam. Pelapukan fisika yang disebabkan pengkristalan garam ini tentu saja akan terjadi di daerah pantai baca ekosistem pantai. Apabila air tanah mengandung garam, maka pada siang harinya air akan menguap dan daram- garam akn mengkristal. Pengkristalan ini yang pada akhirnya akan merusak tekanan tinggiPelapukan secara fisika juga bisa disebabkan karena adanya tekanan tinggi. Pelapukan fisika yang disebabkan karena tekanan tinggi dapat terjadi di daerah yang memiliki topografi curam. Hal ini karena adanya tekanan tinggi pada batuan di bagian bawah yang diperoleh dari massa batuan di atasnya akan mendorong batuan mengalami kerusakan struktur. Hal tersebut akan membuat batuan mengalami kerapuhan sehingga pada akhirnya terjadi longsor baca proses terjadinya longsor dan ukurannya berubah menjadi kecil- beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya pelapukan secara fisika. Tentu saja faktor- faktor yang telah disebutkan akan terjadi di daerah masing- jenis Pelapukan FisikaPada umumnya kita telah mengetahui bersama bahwasannya pelapukan fisika ini merupakan pelapukan yang disebabkan karena adanya sesuatu hal yang berbau fisika. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata pelapukan fisika ini dapat juga dibedakan menjadi beberapa jenis. Adapun berbagai jenis pelapukan fisika yang dapat kita kenal antara lain adalahStress ReleaseJenis pelapukan fisika yang pertama dinamakan stress release. Stress release merupakan nama yang menggambarkan sebuah proses. Proses yang dimaksud adalah batuan yang muncul ke permukaan Bumi akan melepaskan stress dan menghasilkan kekar atau retakan yang sejajar permukaan topografi. Retakan- retakan itu membagi batuan menjadi lapisan- lapisan atau lembaran sheet yang sejajar dengan permukaan topografi. Ketebalan dari lapisan hasil proses sheeting ini semakin tebal menjauhi dari permukaan. Proses pelapukan seperti ini biasanya terjadi pada batuan beku terobosan yang keberadaannya dekat dengan permukaan weatheringSalt weathering merupakan peristiwa pertumbuhan kristal pada batuan. Pertumbuhan kristal pada batuan di bagian pori- porinya pada akhirnya akan menimbulkan tekanan tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan atau kepecahan pada batuan action and hydro- fracturingAir atau jenis larutan apapun yang tersimpan di dalam pori dan/ atau pada retakan batuan akan meningkatkan volumenya sebesar 9% ketika membaku. Hal ini tentu saja akan menyebabkan tekanan yang cukup kuat untuk memecahkan batuan yang ditempatinya tersebut. Proses frost action and hydro- frracturing ini tergantung padaKeberadaan pori dan retakan dalam batuanKeberadaan air/ cairan di dalam poriTemperatur yang turun dan naik dalam jangka waktu tertentuInsolation weatheringInsolation weathering terjadi akibat adanya pemanasan dan pendinginan permukaan karena pengaruh matahari. Pelapukan seperti ini akan mempunyai pengaruh besar di daerah yang mengalami perbedaan suhu cukup wetting and dryingYang dimaksud dengan alternate wetting and drying adalah pengaruh penyerapan dan pengeringan dengan beberapa jenis dari pelapukan fisika. Kita telah mengetahui bersama bahwasannya pelapukan fisika terdiri dari lima jenis. Dan apabila kita perhatikan bahwa jenis dari pelapukan fisika ini mempunyai banyak kemiripan dengan penyebab terjadinya pelapukan fisika itu beberapa informasi mengenai pelapukan fisika. Pelapukan fisika ini merupakan jenis pelapukan yang berbeda dengan jenis pelapukan yang lainnya. Meski sama- sama pelapukan yang terjadi pada batuan, namun penyebab masing- masing pelapukan berbeda- beda.

pelapukan berikut yang disebabkan oleh faktor fisis adalah